Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta maaf kepada NU hingga Muhammadiyah soal kisruh Program Organisasi Penggerak. Ketua LP Ma'arif NU, Z. Arifin Junaidi mengapresiasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya kejadian tersebut merupakan peristiwa langka yang patut ditiru.
"Permintaan maaf dari pejabat tinggi di negara kita merupakan peristiwa langka. Itu merupakan sikap kesatria yang sangat baik yang patut ditiru," kata, Arifin, Selasa (28/7).
Meski sudah meminta maaf, Arifin berharap, sebaiknya Nadiem Makarim juga memperbaiki kesalahannya dan tak mengulangi perbuatan itu lagi. Ia berharap permintaan maaf tidak selesai begitu saja.
"Dia sudah mengakui kesalahan, meminta maaf, akan memperbaiki dan minta bimbingan," tegas Arifin.
Oleh sebab itu, Arifin mengaku akan mempertimbangkan untuk kembali bergabung dalam Program Organisasi Penggerak Kemendikbud.
"Untuk mengevaluasi dan meninjau kembali penerima POP butuh waktu. Apakah cukup waktu yang tersisa sampai akhir tahun untuk melaksanakan program tersebut?" jelas Arifin.
ADVERTISEMENT
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) PBNU sebelumnya mengundurkan diri dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud. PP Muhammadiyah juga memutuskan untuk mundur dari program itu.
Tak cuma dua organisasi itu saja, PGRI juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari program Organisasi Penggerak Kemendikbud.
Sama seperti keluhan NU dan Muhammadiyah, salah satu alasan PGRI mundur lantaran kriteria pemilihan dan penetapan peserta program organisasi penggerak tidak jelas.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona ).