LPAI Dorong Pemblokiran Game Mengandung Kekerasan, Hambat Tumbuh Kembang Anak

5 Mei 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kecanduan gadget. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecanduan gadget. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menparekraf Sandiaga Uno telah melakukan audiensi dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait maraknya kasus anak-anak yang disebabkan pengaruh game online yang mengandung kekerasan.
ADVERTISEMENT
Dalam audiensi tersebut, LPAI meminta pemerintah untuk memblokir game online yang mengandung kekerasan. Sebab, game-game tersebut dapat merusak tumbuh kembang anak-anak sebagai aset bangsa.
“Jadi Pak Sandi sebagai Ketua Pelaksana Harian Percepatan Industri Gim Nasional tetap harus berkoordinasi dengan Kemenkominfo sebagai eksekutor," ujar Sekretaris Umum LPAI Titik Suharyati dalam keterangan resminya.
"Dari kami memberikan masukan mungkin distribusi game online tersebut harus dipikir ulang, jika memang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Jika tidak ada manfaatnya dan banyak mudarat bisa diblokir saja,” imbuhnya.
Titik mengungkapkan banyak anak-anak yang didampingi LPAI memiliki kasus ataupun korban dari game online yang mengandung kekerasan. Meskipun, kata dia, game-game ini memberikan pendapatan kepada negara tetap harus dilihat manfaatnya.
ADVERTISEMENT
“Sebagus apa pun game online yang diproduksi, tetapi menimbulkan efek yang tidak baik untuk anak-anak dan merusak pertumbuhan anak-anak ada baiknya diblokir saja,” kata dia.
Ilustrasi game online. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut dia, Sandiaga setuju dengan rekomendasi LPAI dan KPAI untuk memblokir game online mengandung kekerasan.
“Iya (diblokir) jika memang mengandung kekerasan. Tetapi juga semuanya harus dipikirkan, banyak manfaatnya tetapi malah menghambat tumbuh kembang anak untuk apa diproduksi,” jelasnya.
Sandiaga telah menyoroti dampak dari game online dalam perkembangan ekonomi digital dan kreatif bagi anak-anak. Hal itu sesuai dengan diskusi dan kesepakatan dengan KPAI dan LPAI.
Dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (2/5/2024), Sandiaga menjelaskan game online menimbulkan kekerasan atau violence dan kecanduan bagi anak-anak.
Sandiaga Uno mendapatkan berbagai laporan dari para orang tua yang mengeluh anaknya kecanduan game online mengandung kekerasan.
ADVERTISEMENT
“Pengalaman juga, tangan saya dipegang ibu-ibu di Bogor, menyampaikan anaknya kecanduan main game Free Fire, merusak masa depannya, Karena dia mulai pinjam uang dari teman-temannya, menghabiskan dana yang banyak,” jelas Sandiaga.