Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
LPJ Said Aqil sebagai Ketum Diterima, Sisa Kas PBNU Rp 8 Miliar
23 Desember 2021 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 telah diterima oleh Muktamirin (peserta Muktamar NU ke-34). Penyerahan LPJ digelar di UIN Raden Intan Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya di bidang keuangan, Ketum PBNU periode 201-2020 Said Aqil, menjelaskan situasi keuangan PBNU sejak tahun 2015 hingga saat ini. Berikut lengkapnya:
-Tahun 2015 saldo Rp 1.698.939.065. Penerimaan: Rp 19.350.256.694. Sedangkan Pengeluaran: Rp. 19.427.631.464
-Tahun 2016 saldo Rp 1.621.564.295. Penerimaan: Rp 15.622.017.500. Sedangkan Pengeluaran: Rp 15.317.470.566
-Tahun 2017 saldo: Rp 1.926.111.229. Penerimaan: Rp 17.265.799.723. Sedangkan Pengeluaran: Rp 13.557.714.869
-Tahun 2018. Saldo: Rp 5.634.196.083 Penerimaan: Rp 12.780.689.985. Sedangkan Pengeluaran: Rp 13.846.845.202
-Tahun 2019. Saldo Rp 4.568.040.865 Penerimaan: Rp 36.227.946.061. Sedangkan Pengeluaran: Rp 34.256.914.575
-Tahun 2020. Saldo Rp 6.539.072.352. Penerimaan: Rp 15,223,873,741. Sedangkan pengeluaran: Rp 11.492.605.687
-Tahun 2021. Saldo Rp 10.270.340.406. Penerimaan Rp 9.439.475.710. Sedangkan pengeluaran Rp 11.421.520.578
-Saldo Akhir sampai tahun 2021 adalah Rp 8.288.295.578
ADVERTISEMENT
Ditegaskan Said Aqil, laporan keuangan PBNU dapat dipertanggungjawabkan sebab PBNU menyewa lembaga auditor independen.
“PBNU telah menyewa lembaga auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan PBNU. Laporan keuangan PBNU setiap tahun berdasarkan auditor independen terkait Laporan Penerimaan dan Pengeluaran PBNU,” terang Said Aqil saat menyampaikan pidato pertanggungjawaban, Kamis (23/12).
Said Aqil menuturkan, PBNU harus terus mengupayakan eksistensi gerakannya dengan keterbatasan dana yang dimiliki oleh NU di daerah dan tantangan yang begitu besar.
“Patut disyukuri karena NU adalah organisasi masyarakat yang hidup dari jerih payah upaya sendiri, belum banyak cabang yang memperoleh alokasi dana bantuan dari pemerintah (daerah), NU tetap eksis dan akan selalu membaktikan diri untuk membangun masyarakat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya,” ujar Said Aqil.
ADVERTISEMENT
“Semoga laporan pertanggungjawaban ini dapat menjadi bahan evaluasi dan titik pijak bagi Nahdlatul Ulama dalam upaya untuk terus meningkatkan performa organisasi untuk sebesar-besar kemanfaatan bagi nahdliyin khususnya, dan bagi bangsa Indonesia serta peradaban dunia,” pungkas Said Aqil.