Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
LSI Denny JA: 43,7% Masyarakat Tak Setuju Ibu Kota Pindah ke IKN
10 Juli 2023 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi warisan besar yang akan ditinggalkan Presiden Jokowi. Namun, rupanya tidak sedikit masyarakat yang menolak ibu kota pindah dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam survei yang digelar LSI Denny JA pada 30 Mei-12 Juni 2023, ada sebanyak 43,7% masyarakat tak setuju jika ibu kota negara dipindah dari Jakarta.
Menurut Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, ada sejumlah alasan, salah satunya karena menilai Jakarta masih layak sebagai ibu kota dan pindah ke IKN hanya buang-buang anggaran saja.
"Dari yang mendengar isu ini, ternyata yang menyatakan setuju ini 47,4%, kurang setuju/tidak setuju 43,7%. Yang setuju lebih kepada meyakini perpindahan Ibu kota dalam rangka pemerataan pembangunan; tapi yang kurang setuju ini merasa Jakarta masih cukup proper, tidak ingin memboroskan anggaran, dan sebagainya," ucap Hanggoro dalam paparannya secara virtual, Senin (10/7).
Hanggoro lalu memetakan pilihan capres berdasarkan setuju atau tidaknya responden terhadap IKN. Di poin ini, mayoritas responden yang setuju dengan IKN cenderung memilih Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
"Preferensi terhadap pilihan capres. Yang setuju pindah IKN ternyata banyak yang memilih Prabowo. Dari 47,3% ada 39,2% pilih Prabowo; 37,7% pilih Ganjar; dan 14% pilih Anies," ungkap Hanggoro.
"Ini cukup menarik karena ternyata Ganjar yang bagian dari PDIP tidak serta merta membuat asosiasi bahwa kebijakannya akan sama dengan presiden," imbuhnya.
Meski Prabowo lebih unggul dari Ganjar, namun selisihnya hanya 1,5% atau masih di bawah margin of error sekitar 2,9%.
"Yang tidak setuju pindah IKN ada 43,7%. Paling banyak memilih Anies 34,3%; disusul Ganjar 32,5%; dan Prabowo 24,9%. Jadi publik yang tidak setuju IKN pindah paling banyak pilih Anies," tandasnya.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 responden. Dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dengan margin of error +/- 2,9%. Waktu pengumpulan data 30 Mei-12 Juni 2023.
ADVERTISEMENT