LSI Denny JA: Deklarasi Alumni Tak Pengaruhi Suara Kaum Terpelajar

7 Februari 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti LSI Adjie Alfaraby. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti LSI Adjie Alfaraby. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut berbagai deklarasi untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi dari kalangan kampus atau berbagai komunitas tidak berpengaruh ke kaum terpelajar. Hal ini didasarkan kepada survei yang digelar LSI Denny JA.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari data tadi tidak terlalu berpengaruh ya. Apakah dukungan kelompok, komunitas, kampus, alumni, yang mendukung salah satu calon, baik Jokowi atau Prabowo ya," kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2). Dari survei yang dilakukan oleh LSI, data terbaru pada Januari 2019, pemilih yang merupakan kaum terpelajar mencapai 11,5 persen. Dari jumlah tersebut, Prabowo-Sandi meraih dukungan 44,2 persen sementara Jokowi-Ma'ruf hanya 37,7 persen. Sebanyak 18,1 persen lainnya belum menentukan dukungan.
Alumni Lintas SMA se-Jakarta sumbang dana ke Prabowo-Sandi di Hambalang. Foto: Dok. Istimewa
Persentase tersebut tidak banyak berubah bila dibandingkan survei serupa di Agustus 2018. Saat itu, jumlah kaum terpelajar yang mendukung Prabowo-Sandi mencapai 44,5 persen sementara yang mendukung Jokowi-Ma'ruf mencapai 40,4 persen.
ADVERTISEMENT
"Karena karakter kaum terpelajar umumnya mereka lebih kritis melihat dan menilai capres. Dan umumnya informasi kepada capres lebih banyak informasi dari Pak Jokowi. Kritis terhadap petahana dan janji-janji selama lima 5 tahun," kata Adjie.
Deklarasi dukungan Capres nomor urut 01, Joko Widodo, dari Alumni Universitas Indonesia. Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
"Kasus-kasus misalnya Ahmad Dhani, Rocky Gerung, undang-undangan ormas, suatu hal yang membuat mereka bisa melihat untuk mengevaluasi yang dilakukan petahana selama 5 tahun," tambahnya. Menurut Adjie yang bisa mempengaruhi pemilih kalangan berpendidikan ini adalah bagaimana menanggapi isu-isu yang berkembang, bukannya berbagai deklarasi dukungan. Sebab, sebagai kalangan terpelajar, mereka cenderung mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan matang dan logika.
"Kelompok terpelajar ini umumnya mereka lebih suka dengan hal-hal perubahan. Mereka berjarak dengan kekuasaan, lebih mandiri menentukan sikap, sehingga hal-hal yang bersifat simbolik dukungan-dukungan itu, tidak berparuh untuk kalangan pelajar," pungkasnya.
ADVERTISEMENT