Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Luas Karhutla Sumatera & Kalimantan Mencapai 118 Ribu Ha, Naik 81,2% Sejak 2022
3 Oktober 2023 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pulau Sumatera dan Kalimantan kini tengah dibekap kabut asap. Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pun naik signifikan di sejumlah wilayah. Sejumlah sekolah juga telah menerapkan pembelajaran daring.
ADVERTISEMENT
Pekatnya kabut asap di Sumatera dan Kalimantan pun memicu protes dari Malaysia. Mereka menyebut kabut asap Indonesia sudah sampai di negara mereka. Meski begitu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menampik tuduhan tersebut.
“Kita terus mengikuti perkembangan dan tidak ada transboundary haze [asap lintas batas] ke Malaysia,” ujar Siti dikutip dari laman PPID KLHK, Senin (2/10).
Siti menegaskan, dari laporan peta citra sebaran asap dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) pada 28 sampai 30 September 2023 tidak ada transboundary haze.
Berdasarkan pantauan kumparan di situs asmc.asean.org, transboundary haze memang belum terjadi. Ini berbeda dengan keterangan Malaysia.
Kabut asap yang saat ini terjadi berasal dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah. Kami lalu memeriksa situs https://sipongi.menlhk.go.id untuk melihat cakupan luas karthutla yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
Naik 81,2% dari 2022
Berdasarkan data LHK, luas karhutla Sumatera dan Kalimantan per Agustus 2023 rupanya naik 81,2 persen dibanding tahun lalu. Per Agutus 2023, luas karthutla di pulau itu mencapai 118 ribu hektare. Sementara pada 2019 ada di angka 1,2 juta hektare.
Pada 2019, karhutla yang terjadi mengakibatkan kabut asap yang besar sekali. Bahkan dampaknya terasa di Malaysia, Singapura, hingga Thailand.
Dari semua provinsi di Sumatera dan Kalimantan, Kalimantan Barat menjadi daerah dengan area kebakaran paling luas. Sebanyak 54.402,81 hektare hutan dan lahan telah terbakar, menurut data Agustus 2023.
Kebakaran pada 2023 terjadi di semua provinsi. Area kebakaran paling kecil ada di Sumatera, tepatnya di Provinsi Bengkulu, 25,61 hektare.
ADVERTISEMENT
Membandingkan data 2019 dan 2023
Perubahan signifikan terjadi antara tahun 2019 dan 2023. Pada Agustus 2023, Pulau Kalimantan mengalami kebarakan pada 100.945,57 hektare hutan dan lahan. Jumlah ini merupakan 14,75 persen dari jumlah luas kebakaran pada 2019 lalu.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera pada periode yang sama hanya sebanyak 17.091,84. Angka tersebut merupakan 3,19 persen dari luas kebakaran di Sumatera tahun 2019.
Dikutip dari situs KLHK, pemerintah telah aktif mengupayakan kegiatan-kegiatan pengendalian hutan dan lahan sejak munculnya prediksi fenomena El Nino pada awal tahun 2023.
“Upaya-upaya pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan paska telah ditingkatkan pada bulan September - Oktober yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini,” tulis KLHK, Senin (2/10).
ADVERTISEMENT