Lubang Misterius di Blitar, Warga Tak Pernah Dengar Suara Gemuruh di Dalam Tanah

8 November 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan lubang misterius di Blitar. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan lubang misterius di Blitar. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Dusun Kaliandhong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tak pernah menyangka menemukan lubang misterius atau sinkhole.
ADVERTISEMENT
Warga juga mengaku tak pernah suara gemuruh di dalam tanah. Selama ini, warga hanya mendengar suara gemuruh air saja.
“Oh enggak pernah kalau suara dalam tanah, ya cuma gemuruh air di aliran kali saja,” kata Ketua RT 01 RW 10, Dusun Kaliandhong, Sanip, Jumat (8/11).
Penampakan lubang misterius di Blitar. Foto: Dok. kumparan
Sebelumnya, keberadaan lubang misterius atau sinkhole di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar menuai sorotan. Warga berbondong-bondong datang untuk melihat.
Kepala Desa Dawuhan Ahmad Muhibuddin, mengatakan pihaknya akan berkirim surat ke dinas terkait di Pemkab Blitar maupun Badan Geologi untuk meminta kajian mendalam. Termasuk untuk mengkaji apakah sinkhole ini dapat dijadikan tempat wisata alam.
“Kita melalui kecamatan, maupun BPBD ke Badan Geologi ada tindak lanjut yang tidak membahayakan kepada warga kami. Baik itu mungkin penutupan, atau sekalian lubang itu dilebarkan. Jika dimungkinkan menjadi wisata, kami mohon kepada pemerintahan terkait baik di kabupaten atau di atasnya untuk difasilitasi di situ kita bersinergi,” ujar Muhib, saat ditemui kumparan di Blitar, Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
Sinkhole di Blitar itu juga membuat tim Badan Geologi Kementerian ESDM ke lokasi untuk mengeceknya. Abdullah Husna, Peneliti Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian ESDM menyebut bahwa kawasan ini mirip seperti Gunung Kidul, Yogyakarta dan Pangandaran, Jawa Barat.
Kedua lokasi itu juga didominasi oleh batu gamping seperti di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
“Kalau kita lihat dengan debit air yang besar, ya mungkin saluran di bawahnya sudah cukup berkembang. Yang di Gunung Kidul itu kan juga sudah sangat berkembang, membentuk gua-gua besar dan terlihat jelas. Akan tetapi yang di sini (Dawuhan) masih tahap muda dan awal jadi salurannya masih kecil-kecil,” ujar Husna.