Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lucky Hakim soal Pendukung Disebut Adang Rombongan Nina Agustina: Jangan Suuzan
3 November 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Calon Bupati Indramayu nomor urut 02 Lucky Hakim buka suara soal disebut mengadang rombongan calon bupati nomor urut 03 Nina Agustina. Lucky membantahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tegaskan, tidak ada pengadangan. Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa rombongan Bupati Nina, yang dikawal patwal, bisa melaju tanpa hambatan. Mobil yang berhenti pun bukan karena diadang, melainkan memang berhenti sendiri," kata Lucky Hakim kepada kumparan, Sabtu (2/11).
Dalam kesempatan yang sama, Lucky juga menyinggung sikap Nina saat peristiwa terjadi.
“Ya Allah, jauhkan saya dari ketantruman. Tantrum itu bahaya, apalagi kalau seorang bupati yang mengalaminya,” ungkap Lucky
Ia menegaskan insiden pengadangan itu terjadi bukan karena pergerakan terstruktur, melainkan sebagai inisiatif warga yang kecewa dengan kepemimpinan Nina selaku calon petahana.
Lucky menegaskan, bahwa tidak ada instruksi langsung kepada warga untuk melakukan pengadangan atau bentuk provokasi lainnya.
“Yang menggerakkan mungkin hati nurani masyarakat yang ingin ada perubahan. Apakah salah jika ada warga yang salam dua jari? Kalau dianggap terstruktur, ya silakan buktikan saja. Jangan suuzan,” katanya.
Selain itu, Lucky juga menyinggung pernyataan Nina Agustina yang sempat menyebut dirinya sebagai anak mantan Kapolri, Da’i Bachtiar, saat kejadian berlangsung.
ADVERTISEMENT
Bagi Lucky, pengaruh status keluarga tidak serta-merta menjadikan seseorang lebih berhak atau lebih kuat di mata masyarakat.
"Saya ini cuma anak tukang bengkel sepeda, cucu tukang es gusruk (serut), bukan anak jenderal," tuturnya.
Dalam video yang tersebar, terlihat Nina sempat memarahi seorang warga yang diduga sebagai provokator. Lucky pun menyayangkan tindakan tersebut. Ia meminta Nina untuk tidak mudah menuduh warga, apalagi mengaitkannya dengan simpatisannya.
"Saya berbicara dengan hati, bukan karena saya sendiri, tapi karena rasa melas (kasihan) saya melihat orang Indramayu yang hidup dengan uang pinjaman untuk sekadar makan," jelasnya.
Ke depan, Lucky berencana mengajak tokoh masyarakat dan ulama setempat untuk berdiskusi tentang perlu atau tidaknya langkah hukum terhadap Nina Agustina.
ADVERTISEMENT
"Kami mengedepankan jalan kekeluargaan. Saya ingin mendengar nasihat para ulama dan tokoh masyarakat terkait insiden ini," ucapnya.
Adapun insiden keributan ini terjadi di Jalan Raya Sukra saat Nina Agustina hendak melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jumat (1/11/2024).
Dalam video yang beredar di media sosial, Nina Agustina mengalami insiden yang diduga pengadangan terhadap rombongannya. Nina mengungkapkan, rombongannya merasa diadang oleh sekelompok orang dari simpatisan paslon lain.
“Kalau gebrak mobil, saya kurang tahu, tapi kalau motor itu ada. Makanya saya kejar itu. Di video juga terdengar ada yang bilang ‘gebrak mobil ibu’,” jelas Nina dalam konferensi pers yang digelar di salah satu hotel di Indramayu, Sabtu (2/11).
Nina mengatakan, insiden tersebut bukanlah kejadian pertama. Ia menyebut, setidaknya sudah tiga kali rombongannya menghadapi gangguan serupa.
ADVERTISEMENT
Dalam insiden di Sukra, Nina bahkan turun dari mobil untuk melerai para pendukungnya yang nyaris terlibat keributan.
Ia turun agar ketegangan tidak semakin memanas dan menghindari terjadinya insiden yang bisa merugikan posisinya sebagai calon petahana.
“Saya turun ingin memberi pelajaran. Saya katakan, saya ini anaknya Da’i Bachtiar (mantan Kapolri). Saya juga masih Bupati Indramayu dengan SK hingga 2026. Saya khawatir jika mereka sengaja menabrakkan diri ke mobil, saya yang akan diperiksa dan kampanye saya bisa gagal,” jelasnya.
Sekilas Pilbup Indramayu 2024
Ada tiga paslon bertarung di Pilbup Indramayu. Mereka adalah Bambang Hermanto-Kasan Basri; Lucy Hakim-Syaefudin; dan Nina Agustina-Tobroni.
Bambang-Kasan diusung Golkar dan Gerindra. Mereka mendapatkan nomor urut 01. Kemudian Lucky-Syaefudin diusung PKS, NasDem, Hanura, Partai Buruh, PBB, PKN, dan Gelora, mendapatkan nomor urut 02. Sedangkan Nina Agustina-Tobroni diusung oleh PDIP, PKB, Demokrat dan Perindo, PPP, PSI, Partai Ummat, Partai Garuda, dan Partai Prima, mendapatkan nomor urut 03.
ADVERTISEMENT