Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Lucu-lucuan di Medsos untuk Setya Novanto Bagian Demokrasi
18 November 2017 10:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Setya Novanto hingga kini masih harus menjalani perawatan di RSCM Kencana setelah mengalami kecelakaan mobil tunggal, yaitu menabrak tiang listrik di Jalan Permata Berlian, Jakarta Selatan. Bukannya bersimpati dengan keadaan Novanto, warganet justru lebih menunjukkan 'simpati' dan 'dukungannya' kepada tiang listrik yang ditabrak oleh mobil Novanto.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dari postingan warganet di berbagai linimasa, seperti tagar #SaveTiangListrik dan ada pula warga yang berinisiatif mengirimkan karangan bunga ke lokasi kecelakaan. Tentu saja, karangan bunga itu untuk si tiang listrik.
Inisiator Gerakan Muda Partai Golkar, Mirwan Vauli, menyebut respons publik tersebut sebagai bagian dari keadaan yang memang sudah 'lucu', sehingga respons tersebut harus diterima apa adanya.
"Kalau dikatakan sanksi sosial, ya inilah demokrasi. Kritik dari publik itu bagian penting dari demokrasi," kata Mirwan di Diskusi Polemik Trijaya, Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).
Sanksi sosial yang diberikan masyarakat kepada Novanto, kata Mirwan, menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai cerdas menganalisa situasi yang terjadi, yang dalam hal ini situasi penegakan hukum. Menurutnya, sejak awal mendapat panggilan pemeriksaan dari KPK, Novanto harusnya datang.
ADVERTISEMENT
Apalagi segala hal yang berhubungan dengan Novanto memiliki news value yang tinggi, sehingga Ketua DPP Golkar itu seharusnya mempertimbangkan reputasi serta jabatannya.
"Pak Novanto ini kan news value-nya tinggi. Multiplayer effect-nya banyak, beliau bicara saja ada efeknya. Pak Novanto dengan posisinya harus pertimbangkan reputasi jabatan yang melekat pada dirinya. Ketua DPR kan bukan posisi murahan. Oleh karena itu wajib dijaga," ujarnya.
KPK pun telah menahan dan membantarkan Novanto. Pembantaran dilakukan dengan alasan bahwa Setya Novanto masih memerlukan perawatan di rumah sakit akibat kecelakaan yang terjadi pada Kamis (16/11) malam. Upaya itu dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari RSCM terhadap kondisi Setya Novanto.
Penyidik resmi menahan Setya Novanto sejak tanggal 17 November 2017 untuk 20 hari pertama. Ia akan ditahan di rutan KPK di gedung Merah Putih.
ADVERTISEMENT