Lucunya Panda-panda di Kota Chengdu, China

5 April 2018 14:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panda di dalam area konservasi. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panda di dalam area konservasi. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Panda atau Xiongmao merupakan hewan dilindungi dan menjadi ikon negara China. Mayoritas habitat alami panda berada di pegunungan di Provinsi Sichuan, atau masuk wilayah China bagian Tengah. Namun, panda juga bisa ditemui di pusat konservasi buatan dan kebun binatang. Bila berada di China, tak ada salahnya menengok hewan yang populer dalam film Kung Fu Panda ini.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) berkesempatan mengintip lucunya hewan yang memiliki warna dominan hitam dan putih ini di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan. Di sini, kumparan mengunjungi Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding atau pusat penangkaran dan theme park panda terbesar di dunia. Ibu kota Provinsi Sichuan ini bisa diakses menggunakan kereta cepat dan penerbangan.
Akses ke pusat konservasi, riset dan theme park panda ini terbilang mudah, karena lokasinya tak jauh dari pusat kota. Berbekal iPhone Maps, traveler yang minim kemampuan Bahasa Mandarin sangat terbantu karena aplikasi besutan Apple ini memberikan opsi rute dan tarif moda transportasi seperti taksi, bus kota hingga metro subway.
Saya berangkat memakai bus kota dari halte bus di area Stasiun Kereta Cepat Chengdu Timur (Chengdu North Railway Station) menuju Xiangmao Jidi Zhan (halte bus di Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding). Waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan bus kota nomor G38, kemudian transfer di Halte SanHuan ChengMian LiJiao memakai bus nomor 87. Tarif bus kota RMB 2 atau setara Rp 4.000 (RMB 1 = Rp 2.000) untuk sekali jalan.
ADVERTISEMENT
Saya tiba di lokasi tujuan pukul 8.45 pagi waktu setempat dan langsung menuju loket pembelian tiket. Tiket masuk dibandrol RMB 58 per orang. Tak butuh waktu lama, kumparan memutuskan langsung masuk ke dalam area penangkaran panda. Di sini, turis lokal dan asing sudah mulai berdatangan karena jam operasional pusat konservasi ini mulai dibuka pukul 08.00 sampai 17.30. Saya memilih berjalan kaki di dalam area wisata, sementara ada juga wisatawan menggunakan jasa shuttle bus dengan membayar ongkos RMB 10 per orang.
Mengkombinasikan taman dan habitat alami panda, pusat konservasi ini terlihat sangat asri dan sejuk. Apalagi ada danau buatan berukuran besar dan patung panda di area konservasi ini, sehingga traveler memiliki banyak lokasi pengambilan gambar. Mendekati area pengamatan giant panda, hutan bambu tersebar di kiri dan kanan jalan. Tak sampai 10 menit dari pintu masuk, akhirnya kumparan bisa melihat langsung panda berukuran dewasa.
ADVERTISEMENT
Waktu kunjungan terbilang sangat tepat karena pukul 09.00-10.00 adalah jam makan pagi bagi para panda. Setelah jam makan usai, hewan yang memiliki nama latin Ailuropoda Melanoleuca ini lebih banyak tertidur. Pengunjung tampak mengarahkan kamera ke hewan lucu ini.
Panda dewasa. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panda dewasa. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Tak perlu waktu lama, kumparan berpindah ke area observasi panda lainnya. Di sini terlihat beberapa panda yang sedang sedang asik menyantap bambu-bambu kecil, ada juga panda yang memanjat pohon. Panda sendiri dikenal sebagai hewan yang jago memanjat pohon dan biasa hidup di daerah ketinggian.
Di area panda-panda remaja ini, pengujung harus bergantian untuk mengambil foto dan video, karena pengunjung yang semakin banyak. Namun, traveler dilarang memberi makan karena ada sanksi dan tentunya kamera pengawas terpasang di berbagai sudut area konservasi untuk mengawasi aktivitas panda dan turis.
ADVERTISEMENT
Setelah puas melihat giant panda, saya memilih menengok spesies panda berbeda, yakni red panda. Berbeda dengan giant panda, red panda berukuran lebih kecil dan memiliki ekor panjang. Ukurannya mirip dengan musang, namun memiliki bulu lebih lebat dan warna berbeda dengan giant panda.
“Ini adalah red panda, ukurannya lebih kecil daripada giant panda. Total panda di pusat penangkaran ini mencapai 180 ekor. Angka itu di luar jumlah red panda,” ujar petugas pusat informasi Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding, Kamis (5/4).
Red panda. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Red panda. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Lanjut sang petugas, sebagai pusat pengembangbiakkan, Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding memiliki peran sentral dalam membesarkan populasi giant panda di Tiongkok. Dari menampung 6 ekor panda dewasa saat awal berdiri, kini jumlah panda dewasa hingga anak-anak di pusat konservasi buatan ini telah menyentuh angka 180 ekor.
ADVERTISEMENT
“Panda yang dikirim ke kebun binatang di luar negeri, semua dikembangbiakkan di sini. Perannya sangat penting,” tambahnya.
Setelah memperoleh penjelasan singkat, kumparan memilih menikmati informasi lanjutan tentang giant panda di bioskop mini di area konservasi. Di sini, dijelaskan asal mula pusat konservasi hingga aktivitas pengembangbiakkan panda. Ada juga museum panda di dalam pusat konservasi. Museum ini bermanfaat bila traveler yang ingin mengetahui secara detil tentang panda hingga sejarah pusat konservasi.
Ikon panda di pusat kota. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikon panda di pusat kota. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Di area ini, pengelola juga menyediakan toko dan vending machine penjualan souvenir atau oleh-oleh berbentuk panda. China Post juga membuka toko di sini jadi pengunjung bisa berkirim postcard dengan ikon panda dari area pusat konservasi ke berbagai tujuan di China dan luar negeri. Ada juga fasilitas kafe dan restoran. Toilet bersih hingga fasilitas bagi pengunjung yang memiliki keterbatasan fisik juga tersedia di area wisata ini.
ADVERTISEMENT
Tak terasa, saya berada di area ini selama hampir 2,5 jam. saya memutuskan kembali ke pusat kota untuk menyantap hidangan makan siang dan melihat berbagai obyek wisata lainnya. Di Kota Chengdu ada berbagai obyek wisata menarik seperti Chunli Road, Tianfu Square, Jinli, Kuanzhai Xiangzi hingga Anshun Bridge. Selain itu, traveler juga direkomendasikan menikmati hidangan kuliner lokal, karena di sini juga terkenal dengan makan pedasnya seperti hot pot. Public transport seperti subway, bus kota, dan taksi tersedia dengan sangat baik. Ada juga layanan bike sharing dan car sharing sehingga traveler sangat mudah untuk menjelajahi Kota Chengdu.
Vending machine pembelian souvenir. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Vending machine pembelian souvenir. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)