Luhut: 300 Ribu Paket Obat Gratis Dikirim ke Pasien Isolasi Mandiri Rabu 14 Juli

12 Juli 2021 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (14/12). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (14/12). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
ADVERTISEMENT
Kasus corona masih bertambah signifikan di atas 30 ribu pasien per harinya. Meski demikian, tak seluruh pasien corona dirawat di rumah sakit (RS). Sebab RS kini hanya bagi pasien bergejala sedang dan berat. Sedangkan pasien OTG dan gejala ringan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
ADVERTISEMENT
Tetapi ketersediaan hingga melambungnya harga obat menjadi masalah bagi pasien isoman. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bakal menyiapkan paket obat gratis bagi pasien OTG dan gejala ringan.
"Presiden sudah memutuskan mulai Rabu ini (14/7) kita launching 300 ribu paket obat untuk OTG dan kelas-kelas yang tidak serius," ujar Luhut saat konpers virtual, Senin (12/7).
Berdasarkan rencana awal, kata Luhut, bakal dibagikan 210 ribu paket obat dalam beberapa bulan ke depan. Paket tersebut terdiri dari obat demam, anosmia, dan batuk.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
"OTG 10% paket untuk demam dan anosmia 60%, dan demam batuk 30%, paket ini akan menjangkau hampir 210 ribu yang kasus aktif dan akan berlangsung beberapa bulan ke depan dan akan dibagikan TNI dan lain-lain," ucap Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut menambahkan, pemerintah terus mengantisipasi kebutuhan oksigen selama lonjakan kasus. Terkini, pemerintah telah mengimpor 40 ribu ton oksigen.
"Kita sudah mengimpor 40 ribu ton oksigen liquid untuk ke depan. Jaga-jaga walau pun kita enggak butuh sebanyak itu tapi kalau melihat tren dunia, AS, Inggris, kita lebih bagus jaga-jaga," kata Luhut.