Luhut Ceritakan Pengalaman Enam Jam di Gedung Putih

23 November 2020 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat.  Foto: KBRI Washington DC
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: KBRI Washington DC
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence pada Selasa (17/11) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Luhut datang sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo untuk bertemu Trump. Dia didampingi Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi.
Saat ini, Luhut sedang menjalani karantina setelah melakukan perjalanan dari AS. Dalam instagram pribadinya Luhut menceritakan pengalamannya berada di Oval Office Gedung Putih yang merupakan ruang kerja utama Presiden AS.
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan ada waktu suatu hari saya hampir selama 6 jam berada di White House, dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office," kata Luhut di akun instagramnya, Senin (23/11).
"Untuk mengisi waktu saya selagi menjalani karantina mandiri selama beberapa waktu ke depan, saya ingin berbagi sedikit cerita terkait kunjungan saya tersebut," lanjut Luhut.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan salam, terima kasih dan penghargaan dari Jokowi atas dukungan Trump terhadap kerja sama RI dan AS. Termasuk secara khusus untuk pemberian fasilitas Generalized of Preferences (GSP) atau fasilitas bea masuk untuk produk impor dari Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: KBRI Washington DC
"Saya ingin tekankan bahwa dengan negara manapun, selama bisa membantu kepentingan nasional, kita akan selalu menjaga hubungan baik, begitu pula dengan Amerika Serikat," lanjut Luhut.
Dalam pertemuan itu, Trump didampingi oleh Penasihatnya Jared Kushner dan Ivanka Trump, serta CEO US IDFC Adam Boehler.
"Selama 2 tahun terakhir, saya intens berkomunikasi dengan Jared Kushner, menantu Presiden Trump dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabene mereka adalah tangan kanan Presiden Trump," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah pertemuan itu, perusahaan pembiayaan Amerika Serikat atau The US International Development Finance Corporation (IDFC) bakal menyuntikkan investasi sebesar USD2 miliar (sekitar Rp28 triliun) ke Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
" Karena kedekatan itulah “LOI” (Letter of Interest) investasi sebesar USD 2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu," kata Luhut.
" Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air," lanjutnya.
Luhut juga menjelaskan pertemuannya dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan President of World Bank David Malpass untuk membahas penanganan pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi nasional dan upaya Indonesia untuk menjaga dan memperbaiki kelestarian lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
"Berbagai respons baik saya terima selama kunjungan saya di sana adalah buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Joko Widodo yang sangat dikagumi oleh pemimpin negara manapun sehingga saya yakin Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat, tak terkecuali Amerika Serikat dalam ekonomi maupun geopolitik, siapa pun pemimpinnya," kata Luhut.
"Saya berharap akan terus menjalin komunikasi yang baik dan terbuka peluang kerjasama yang luas di berbagai bidang, tentunya dengan pembicaraan yang lebih intens dan strategis," pungkasnya.