Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Luhut Dkk Sibuk Mencatat saat Jokowi Tegur Masalah Migor hingga Tunda Pemilu
6 April 2022 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali geram dengan kinerja anggota kabinet dalam mengatasi berbagai persoalan yang dirasakan masyarakat. Salah satunya minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri termasuk pimpinan lembaga negara pada Selasa (5/4) kemarin, Jokowi meminta agar setiap sikap, kebijakan, dan pernyataan harus memiliki sense of crisis.
"Harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat, enggak melakukan apa apa," ucap Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden yang dibagikan Rabu (6/4).
"Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah 4 bulan tidak ada penjelasan apa-apa. Kenapa ini terjadi?" imbuhnya.
Saat Jokowi bicara, para menteri tampak sibuk mencatat. Tampak Menko Marves Luhut Pandjaitan yang mencatat dengan pulpen, begitu juga Menhan Prabowo Subianto yang lebih banyak mendengar sambil memegang pulpen, sementara Menkumham Yasonna dan Menkes Budi Sadikin menulis di tablet.
ADVERTISEMENT
"Kenapa pertamax (naik?), ceritain dong kepada rakyat. Ada empati kita gitu loh. Enggak ada. Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," kata Jokowi.
Jokowi meminta setiap kebutuhan pokok rakyat dirumuskan secara rinci satu per satu dan disiapkan jangan sampai jadi masalah. Baik minyak goreng, beras, kedelai, hingga BBM.
Termasuk juga mudik. Jokowi memperkirakan mudik tahun ini bisa jadi di luar perkiraan, meski disyaratkan booster. Artinya, ledakan pemudik harus diantisipasi sejak dini.
"Kalau yang saya tangkap di bawah ini semuanya ini mau mudik semua. Jadi persiapannya juga harus ekstra," kata Jokowi.
Satu isu lagi yang disinggung Jokowi adalah wacana penundaan pemilu atau perpanjang masa jabatan presiden. Jokowi sudah beberapa kali menyatakan taat konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, perpanjangan, ndak. Saya rasa itu. Terima kasih," tutup Jokowi.