Luhut: Hasil Survei Serologi Tinggi, tapi Vaksinasi Sejumlah Daerah Belum 50%

27 Desember 2021 8:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana vaksinasi di SD Pangukan, Sleman, Sabtu (18/12). 
 Foto: Humas Pemkab Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Suasana vaksinasi di SD Pangukan, Sleman, Sabtu (18/12). Foto: Humas Pemkab Sleman
ADVERTISEMENT
Pemerintah lagi-lagi memberikan bocoran soal hasil survei serologi untuk mendeteksi populasi yang telah memiliki antibodi terhadap corona di Indonesia. Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Luhut B Pandjaitan mengungkap seiring tingginya capaian vaksinasi di Indonesia, hasil survei serologi tersebut terbilang tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kami laporkan bahwa capaian vaksinasi umum dan lansia di Jawa dan Bali terus meningkat. Capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 di Jawa dan Bali masing-masing telah mencapai lebih dari 80%. Sementara hasil hasil survei nasional yang menunjukkan tingkat kekebalan masyarakat yang cukup tinggi," kata Luhut dalam siaran pers virtual di YouTube Setpres, Senin (27/8).
Meski demikian, Luhut mengatakan masih ada beberapa kabupaten dan kota yang memiliki cakupan vaksinasi rendah. Sehingga ia meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi tersebut.
"Masih terdapat beberapa kabupaten/kota dengan vaksinasi dosis 1 di bawah 50%. Pemerintah terus mendorong peran serta pemerintah daerah untuk memaksimalkan suntikan vaksin di wilayahnya," ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Luhut menerangkan saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai cara untuk mencegah lonjakan COVID-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Apalagi, kasus varian COVID-19 baru yang cepat menular, Omicron, semakin banyak terdeteksi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pemerintah juga meminta kepada seluruh daerah agar mempersiapkan kesiapan fasilitas rumah sakit dan isolasi terpusat sejak dini untuk memitigasi hal-hal tak diinginkan. Adapun menegakan prokes dan meningkatkan penggunaan PeduliLindungi di masa Nataru.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjaga agar kasus tetap rendah dan tidak terjadi gelombang baru dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan menggunakan PeduliLindungi. Hanya melalui kerja sama seluruh elemen bangsa dengan saling mengingatkan dan tidak saling egois terhadap segala bentuk pengabaian protokol kesehatan ini, kita mengendalikan pandemi," tandas dia.
Pemerintah telah melakukan survei serologi untuk mendeteksi populasi yang telah memiliki antibodi terhadap COVID-19 secara nasional. Antibodi dalam tubuh manusia dapat berasal dari dua hal yakni melalui infeksi alamiah dan yang kedua yakni melalui vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, hasil survei disebut akan dirilis secara resmi pada pekan ketiga Desember 2021. Namun hingga saat ini, belum ada rilis resmi dari pemerintah terkait hasil survei serologi tersebut.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya membocorkan range angka survei di 10 kota aglomerasi yakni 88-94%.