Luhut Puji 6 Korporasi yang Bantu Tangani Sampah Plastik

25 Agustus 2020 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
 Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Organisasi Pengelolaan Sampah Plastik atau Plastic Recovery Organization (PRO) baru saja diresmikan. Organisasi yang digawangi 6 korporasi besar, yakni Tetra Pak, Nestle, Danone, Coca Cola, Unilever, Tetra Pak hingga Indofood ini sepakat untuk membantu pemerintah menangani permasalahan sampah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sangat diapresiasi Menteri Kordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam sambutanya, Luhut bahkan meminta para penggagas organisasi ini untuk tak segan-segan meminta bantuan dari pemerintah.
"Saya mendukung sepenuhnya pemulihan kemasan, ini bentuk kepedulian dunia industri untuk menyelesaikan permasalahan sampah industri, dan ini masalah dunia. Kita coba hitung masalah sampah, Jakarta saja sudah 8.000 ton per hari," kata Luhut dalam konferensi pers peresmian PRO di Kemenkomarves, Selasa (25/8).
"Minta apa saja yang perlu, untuk apa saja yang mendorong, dan pemerintah siap untuk ini," kata Luhut.
Luhut juga mengacu pada UU nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah plastik. Isinya, pemerintah sudah menyiapkan pelayanan publik bagi sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Luhut menyebut, sudah ada Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Refuse-Drive Fueled (RDF) di Cilacap. Proyek ini juga akan dikembangkan di beberapa kota dengan produksi sampah kurang dari 200 ton perhari.
Sampah plastik yang sudah dicincang terlihat di pabrik Extruplas di Seixal, Portugal . Foto: RAFAEL MARCHANTE/REUTERS
Luhut merasa semakin terbantu dengan adanya PRO ini. Maka, ia pun menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk mendukung dalam hal infrastruktur hingga regulasi hingga program pengelolaan limbah plastik PRO bisa terlaksana.
"Surabaya dan Bali menjadi model yang akan dilaksanakan tahun ini, saya meminta pemerintah daerah mendukung infrastruktur program ini," ucap Luhut.
Sementara itu, Karyanto Wibowo dari Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment (PRAISE), atau asosiasi untuk kemasan daur ulang bagi Indonesia yang berkelanjutan, turut menjelaskan fungsi dari PRO. Pro akan lebih banyak berperan pada bagian pengumpulan sampah.
ADVERTISEMENT
"Peran PRO bagaimana mendukung pengumpulan, bahwa pengumpulan kemasan itu tantangan di Indonesia, bagaimana kita mendukung proses pengumpulan kemasan itu bisa berlangsung dengan baik. Dari Bank Sampah atau TPS3R," ujar Karyanto.
Langkah PRO yang penerapannya akan dilangsungkan di Jawa Timur dan Bali juga memberi dampak positif bagi masyarakat setempat. Selain kebersihan lingkungan, program PRO juga menjadi peluang lapangan kerja bagi masyarakat, di bidang daur ulang atau sirkulasi sampah.
"Ada tambahan, kita kalau bicara sirkulasi, ini kita akan tambah siklus jadi tambahan lapangan pekerjaan atau pendapatan untuk masyarakat," tutup Jumadi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jawa Timur.