Luhut: Puncak Omicron Awal Februari, Saya Yakin Kasus Tak Setinggi Negara Lain

12 Januari 2022 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Kamis (1/12/2021). Foto: Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Kamis (1/12/2021). Foto: Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan berbicara mengenai perkembangan kasus Omicron di Indonesia yang tengah melonjak, terbaru 8o2 orang. Lantas kapan kondisi ini akan terjadi dan kasus memuncak?
ADVERTISEMENT
"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari variant Delta," kata Luhut dalam keterangan persnya, Rabu (12/1).
"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," imbuhnya.
Sebagian besar kasus yang terjadi Luhut perkirakan akan bergejala ringan. Sehingga nanti strategi pemerintah juga akan berbeda dengan varian Delta.
Menurut Luhut, Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron. Tingkat vaksinasi sudah lebih tinggi dari Juli tahun lalu, kapasitas testing dan tracing kita juga jauh lebih tinggi daripada tahun lalu.
Sistem kesehatan menurut Luhut juga sudah lebih siap. Baik dalam hal obat-obatan (termasuk molnupiravir dari Merck), tempat tidur RS, tenaga kesehatan, oksigen, maupun fasilitas isolasi terpusat.
ADVERTISEMENT
"Dengan berbagai kesiapan tersebut, dan belajar dari pengalaman yang lalu, Saya yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain. Namun syaratnya kita semua harus disiplin. saya ulangi kita semua harus disiplin dan kompak," tutur dia.
"Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan," tutup Luhut.
Omicron memang tengah membuat kasus meledak di berbagai negara. Di Eropa dan Amerika Serikat kasus harian mencapai ratusan ribu. Di India kasus juga sudah meningkat sampai 90 ribuan.