Luhut soal Pilih Prabowo: Keberlanjutan Jadi Kunci, Tidak Perubahan

3 Februari 2024 15:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Joko Widodo (kiri) dan Prabowo Subianto (tengah) di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Joko Widodo (kiri) dan Prabowo Subianto (tengah) di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
ADVERTISEMENT
Politisi senior Golkar sekaligus Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar program-program pemerintahan Presiden dilanjutkan. Ia menegaskan, tidak mungkin program-program tersebut hanya terhenti di era Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ini diskusi semacam ini, kan, perlu keberlanjutan. Tidak mungkin selesai zamannya Pak Jokowi. Dan tidak mungkin juga selesai semua pada zaman presiden yang akan datang," kata Luhut dalam keterangannya dalam format Reels di Instagram, Sabtu (3/2).
Karena itu, Luhut menegaskan pentingnya keberlanjutan program yang sudah dijalankan Jokowi di pemerintahan selanjutnya.
"Oleh karena itu kontinuitas menjadi kunci. Keberlanjutan menjadi kunci. Tidak perubahan-perubahan. Perubahan itu kita mulai dari nol lagi," ungkapnya.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Jumat (26/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Perubahan adalah jargon milik paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Jika dimulai dari nol lagi, Luhut mengatakan kariernya akan dimulai lagi dari 10 tahun lalu. Dari Kepala Staf Presiden, menteri, dan jabatan-jabatan lain yang diembankan kepadanya.
"Yang ngomong-ngomong itu yang hanya ngomong-ngomong saja. Coba dilakukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Luhut menyatakan capres yang bersedia untuk melanjutkan program-program Jokowi adalah Prabowo. Oleh karenanya, ia menyatakan akan memilih Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Beberapa kali saya menyampaikan ke beliau, kami ada begini, beliau datang ke kami dan mengirim tim ke kami dan berbicara dengan tim kami, dan beliau sangat setuju dan ini harus dilakukan," tuturnya.
"Ini saya pikir perlu presiden yang paham dengan ini dan mau melakukan ini. Jangan pula nanti ubah ganti yang lain, mengganti lagi," pungkasnya.