Luhut: Tak Segampang Itu, Mati Semua Rakyat Kalau Lockdown

6 Juli 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
56
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan Foto: Menko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan Foto: Menko Marves
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali Luhut Pandjaitan mengungkapkan alasan pemerintah kerap mengganti istilah pembatasan saat pandemi corona. Dari mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
ADVERTISEMENT
"Gini, PSBB itukan lahirnya dari bawah dari 1 provinsi pengin dia lakukan itu mungkin dia diajukan ke pemerintah, disahkan oleh Kementerian Kesehatan. Kalau PPKM itu dari pusat, bisa langsung berbagai-bagai provinsi atau secara nasional. Jadi 2 hal yang berbeda itu," kata Luhut dalam Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (6/7).
Luhut menjelaskan, sempat ada juga PPKM Mikro. Namun di tengah situasi corona melonjak di Jawa dan Bali, kebijakan itu tak bisa diterapkan.
"Nah, Mikro ini tadi saya bilang tidak ada yang aneh. Mikro kita mau seperti Jakarta kita mau beberapa spot-spot saja yang kita buat karena itu juga dimungkinkan. Nah, sekarang keadaan darurat ini kita ambil lebih besar lagi," jelas Menko Kemaritiman dan Investasi itu.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan berikutnya yang dijawab Luhut adalah soal lockdown. Ia membeberkan alasan pemerintah tak mengambil kebijakan tersebut untuk memutus penularan corona.
"Lockdown itu gini, tidak segampang itu, mati semua rakyat kalau kita lockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana kita menyeimbangkan. Petani juga kalau kita lockdown, apa bisa kita lockdown, itu pertanyaan berikutnya."
"Belum tentu bisa. Jadi kita timbang-timbang matang. Jadi saya bilang tadi proses pengambilan keputusan itu tidak sesederhana itu tidak satu angle saja yang kita lihat. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum go," ujar Luhut.