Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Luka Balita Waqi Penderita Penyakit Kulit Ekstrem Makin Parah
16 Maret 2018 11:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kondisi kesehatan balita penderita penyakit kulit ekstrem pemfigoid bulosa, Muhammad Waqi Al Razabi, semakin parah. Balita berusia 2 tahun tersebut saat ini menjalani perawatan di Poli Kulit RSCM.
ADVERTISEMENT
Hampir sekujur tubuh Waqi terbungkus kulit yang terluka dan melepuh. Luka yang sebelumnya kering, saat ini basah sehingga terasa semakin perih dan nyeri. Luka paling parah saat ini terlihat di bagian kaki.
"Lagi dipantau sama tim dokter RSCM. Upaya baru dokter, dikasih obat baru namanya dapson," ujar ibunda Waqi, Eti, kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (16/3).
Eti menyebut biaya pembelian obat dapson ini tidak ditanggung BPJS. Padahal bagi Eti, harga obat tersebut mahal.
"Obatnya mahal, selembar harganya Rp 60 ribu. Seminggu habis 4 lembar," ujar Eti.
Waqi menderita penyakit yang tergolong autoimun ini sejak berusia 7 bulan. Autoimun berarti penyakit tersebut akan diderita seumur hidup alias tak bisa disembuhkan. Namun saat kondisi tubuh penderitanya stabil, penyakit ini bisa dicegah agar tidak kambuh.
ADVERTISEMENT
Akibat penyakit ini tumbuh kembang Waqi lebih lambat dari anak seusianya. Dalam usia menginjak 2 tahun ini berat badan Waqi 10 kg dan belum bisa berjalan. Meski demikian semangat hidup Waqi begitu besar. Menurut Eti, Waqi kerap mencoba ngesot, tapi kakinya diangkat. Mengingat luka di kaki Waqi paling parah, sehingga akan sangat nyeri jika harus bergesekan dengan lantai.
kumparan membuka bantuan untuk keperluan sehari-hari dan biaya pengobatan Waqi. Anda dapat memberikan bantuan berupa baju lengan panjang untuk Waqi, popok ukuran L, susu SGM untuk anak 1-3 tahun, selimut balita, tisu basah, tisu kering, kasa steril, cairan NaCl, hingga mainan anak.
Anda juga dapat memberikan bantuan lain untuk menunjang kehidupan keluarga Eti seperti makanan dan sembako. Mengingat penghasilan suami Eti yang bekerja sebagai tukang servis elektronik tidak menentu. Paling banyak penghasilan yang diraihnya Rp 600.000 sebulan. Sedangkan Eti menjadi ibu rumah tangga karena harus mengurus Waqi secara intensif.
Bantuan yang akan Anda berikan dapat dikirim ke:
ADVERTISEMENT
Tim Kolaborasi kumparan, Jalan Jatimurni Nomor 1A, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan subjek: Bantuan untuk Waqi.
Setelah terkumpul, bantuan tersebut akan diserahkan langsung oleh tim kumparan kepada Eti.
Atau jika hendak memberikan donasi berupa uang, dapat disalurkan di sini atau dalam tautan berikut: