Lukashenko: Barat Rencanakan Serang Rusia Lewat Belarusia dan Ukraina

12 Juli 2022 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko
ADVERTISEMENT
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan pada Selasa (12/7/2022), Barat sedang bersiap untuk menyerang Rusia melalui Ukraina dan Belarusia.
ADVERTISEMENT
Lukashenko telah membahas dugaan tersebut dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin (11/7/2022).
"Rencana strategis untuk serangan terhadap Rusia sedang dikembangkan," ujar Lukashenko, dikutip dari AFP, Selasa (17/7/2022).
"Sejarah sedang terulang kembali," tambah dia, mengacu pada invasi pasukan Napoleon pada 1812 dan invasi Nazi Jerman pada 1941.
Ekspansi NATO ke Eropa Timur. Foto: Tim Kreatif kumparan
Negara-negara Barat tidak pernah mengumumkan rencana untuk menyerang Rusia. Namun, Lukashenko mengingatkan akan ekspansi berlanjut oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Lukashenko mengatakan, para tentara yang baru dibentuk itu sedang mengepalkan 'tinju lapis baja' sebelum menghantam Rusia.
Menurut Lukashenko, Barat mendorong dunia ke dalam perang besar. Dia kemudian mengimbau agar militernya mempersiapkan diri.
"Peristiwa yang berlangsung hari ini di sekitar Belarusia dan Rusia membutuhkan kewaspadaan dan konsentrasi penuh kami," tegas Lukashenko.
Tentara berpose saat foto bersama dengan NATO dan bendera nasional mereka selama latihan militer Defender Europe 2022 di Nowogrod, Polandia, Kamis (19/5/2022). Foto: Agnieszka Sadowska/Agencja Wyborcza.pl via Reuters
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan pandangan serupa.
ADVERTISEMENT
Zakharova menganggap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memprovokasi krisis di Ukraina. Maka dari itu, mereka mempertaruhkan konfrontasi militer terbuka dengan Rusia.
"Jelas, bentrokan seperti itu akan membawa risiko eskalasi nuklir," tulis pernyataan Zakharova pada Selasa (12/7/2022).
Belarusia telah mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina sejak diluncurkan pada 24 Februari. Sekutu Rusia itu bertindak sebagai pangkalan bagi pasukan Rusia.
Gambar satelit menunjukkan gambaran umum penempatan baru di lapangan terbang VD Bolshoy Bokov, dekat Mazyr, Belarusia, Selasa (22/2/2022). Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Lukashenko kerap membantah bahwa negaranya berupaya campur tangan dalam konflik tersebut. Namun, dia telah mengeluarkan peringatan kepada Ukraina dan sekutu Baratnya.
"Seperti yang saya katakan lebih dari setahun yang lalu, kami tidak berniat untuk berperang di Ukraina," jelas Lukashenko.
"Kami hanya akan berperang dalam satu kasus. Jika Anda memasuki tanah kami, jika Anda membunuh orang-orang kami, maka kami akan merespons," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Dua pembom strategis jarak jauh Rusia Tu-22M3 selama latihan militer bersama dengan Angkatan Udara Belarusia di wilayah udara Belarusia, dalam foto selebaran ini yang dirilis 5 Februari 2022. Foto: Kementerian Pertahanan Belarusia/Handout via REUTERS
Lukashenko memperingatkan, Belarusia akan membalas serangan musuh di tanahnya dengan seketika. Lukashenko membuat pernyataan itu bersama tuduhan terhadap Ukraina.
Lukashenko mengabarkan pada Sabtu (3/7/2022), pasukannya menembak jatuh sejumlah rudal yang ditembakkan ke wilayah mereka dari Ukraina. Serangan udara itu menyasar target militer.
"Kami sedang diprovokasi," ungkap Lukashenko.
"Untungnya, sistem anti-udara Pantsir kami mencegat semua rudal yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina," sambung dia.