Lukisan Aung San Suu Kyi Diturunkan dari Universitas Oxford

29 September 2017 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aung San Suu Kyi (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
ADVERTISEMENT
Lukisan Aung San Suu Kyi dilaporkan diturunkan dari sebuah kampus di Universitas Oxford, Inggris. Penurunan ini dilakukan di tengah desakan melucuti satu per satu penghargaan untuk Suu Kyi yang dituduh melanggar hak asasi etnis minoritas Muslim Rohingya.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan koran kampus The Swan, lukisan Aung San Suu Kyi diturunkan dari kampus St Hugh's College pada Kamis (28/9) dan diganti dengan lukisan seniman asal Jepang Yoshihiro Takada.
Menurut juru bicara St Hugh’s College Communications Manager, Benjamin Jones, lukisan Aung San Suu Kyu dipindahkan ke "lokasi yang aman". Karya Takada, kata dia, akan dipajang untuk waktu tertentu.
Tidak disebutkan alasan mengapa lukisan Suu Kyi, yang merupakan alumni kampus itu, dipindahkan. Namun waktu pemindahannya dilakukan selang beberapa hari sebelum mahasiswa baru akan mulai belajar. Selain itu, pemindahan ini bertepatan dengan gejolak keamanan di Myanmar.
Lukisan Aung San Suu Kyi (Foto: Dok. St Hugh's College, University of Oxford)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Aung San Suu Kyi (Foto: Dok. St Hugh's College, University of Oxford)
Suu Kyi, seorang peraih Nobel Perdamaian dan seabrek penghargaan pejuang hak asasi manusia lainnya, tengah dikecam atas upaya genosida terhadap Rohingya. Saat ini ada 500 ribu pengungsi Rohingya kabur ke Bangladesh setelah desa-desa mereka di Rakhine dibakar.
ADVERTISEMENT
Seruan pencabutan Nobel untuk Suu Kyi menggema di seluruh dunia. Berbagai lembaga juga mulai mempertimbangkan apakah penghargaan yang mereka berikan untuk wanita yang kini jadi Penasihat Negara Myanmar itu sudah tepat.
Unison, serikat dagang terbesar kedua di Inggris, menangguhkan keanggotaan Suu Kyi dengan alasan "merespons tekanan internasional."
Bristol University mengatakan akan meninjau gelar kehormatan yang diberikan untuk Suu Kyi pada 1998. Sementara perhimpunan mahasiswa di London School of Economics berjanji akan mencabut gelar presiden kehormatan Suu Kyi.
Kota Oxford juga demikian, tengah mempertimbangkan untuk mencabut penghargaan yang diberikan untuk Suu Kyi pada 1997. Namun University of Oxford menolak mempertimbangkan kembali gelar doktor kehormatan tahun 2012 untuk Suu Kyi.