Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Lukisan 'Tikus Garuda' di Banjarmasin Diturunkan, Fadli Zon: Tak Ada Perintah
26 Februari 2025 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lukisan berjudul 'Tikus Garuda" karya Rokhyat baru-baru ini diturunkan dari ruang pamer di Badri Gallery, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan tak ada perintah untuk menurunkan lukisan tersebut.
"Tidak ada yang memerintahkan untuk menurunkan kan, ya mungkin takut ada yang mungkin melakukan vandalisme atau semacam itu," kata Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan usai memberi materi retreat kepala daerah di kompleks Akmil, Magelang, Rabu (26/2).
Fadli Zon menjelaskan kebebasan berekspresi dijamin oleh konstitusi dan undang-undang.
"Termasuk lagu-lagu juga sebenarnya masih dalam batas-batas koridor yg sangat jelas. Tadi mungkin ya SARA dan hukum kita. Saya kira Indonesia cukup bebas di dalam memberikan peluang bagi kebebasan berekspresi dibanding dengan negara-negara tetangga kita yang sangat rigid dalam soal kebebasan berekspresi," kata eks aktivis mahasiswa 1998 ini.
Soal lukisan tersebut, Fadli Zon mengatakan kebebasan berekspresi tetap ada batasannya seperti soal SARA, dan hal-hal sensitif yang juga diatur dalam hukum di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, bendera merah putih nggak boleh dicoret-coret hal-hal yang semacam itu," katanya.
"Tapi kalau Garuda itu suatu Garuda yang elang atau semacam itu, itu sebenarnya bagian dari ekspresi yang masih tolerable dan tidak ada masalah. Kita kan memang mau mengembangkan ekspresi budaya, ekspresi seni itu bagian dari kehidupan kita juga," jelasnya.
Lukisan Tikus Garuda diinterpretasikan publik dengan Garuda sebagai lambang kedaulatan bangsa yang saat ini digerogoti tikus-tikus koruptor dan pencoleng lainnya.
Lukisan ini mulai populer di media massa pekan lalu. Pihak galeri kemudian memasang pengumuma bahwa lukisan Tikus Garuda diamankan/diturunkan. Lukisan ini satu dari 15 karya seniman Banjarmasin, Rokhyat, yang dipamerkan dalam pameran tunggal pada 1 Januari - 18 Maret 2025.
ADVERTISEMENT
Namun, beredar kabar lukisan itu kembali ditampilkan pada akhir bulan ini.