Luluk 'Serang' Khofifah: Kesenjangan Infrastruktur Parah, Kemiskinan Ekstrem

19 Oktober 2024 1:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luluk Nur Hamidah usai Debat Pilgub Jatim 2024 Foto:  Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luluk Nur Hamidah usai Debat Pilgub Jatim 2024 Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagub Jawa Timur nomor urut 01 Luluk Nur Hamidah bicara kekurangan dari calon petahana Khofifah Indar Parawansa usai debat perdana Pilgub Jatim 2024. Ia menyinggung soal kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
"Yang kurang dari petahana ya soal komitmennya bener bener meng-adress isu yang terkait dengan kesenjangan, disparitas baik itu kesenjangan kesejahteraan," kata Luluk di Graha Unesa Surabaya, Jumat (18/10).
"Kemudian kesenjangan dari sisi infrastruktur yang parah padahal ini berkaitan, di situ juga kemiskinan di situ juga ada kasus stunting tinggi, di situ juga ada pengangguran jadi semua terkoneksi," sambung politikus PKB itu.
Luluk kemudian menyebut sejumlah daerah yang tingkat kesejahteraannya begitu nyata. Salah satunya Madura.
"Lha yang menarik itu di Madura, kenapa gini recovernya itu tidak tinggi? Karena memang perbandingannya semuanya sama sama miskin. Sehingga kemudian tidak tinggi."
"Tetapi kemudian di daerah kayak Tapal Kuda, kemudian juga di daerah daerah Lingkar Selatan maka kelihatan sekali hampir satu levelnya. Maka itu sangat tajam perbedaannya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Luluk, warga Jatim yang kaya semakin kaya. Yang miskin dan terpuruk makin terjatuh.
"Maka menurut saya itu penting untuk sikap kejujuran ya, jadi harus jujur melihat problem harus jujur, apa yang tidak dilakukan. Jadi kalau itu yang kemudian kita lihat, maka sebenarnya nggak mungkin ada jumlah warga miskin tertinggi di Indonesia itu malah Jawa Timur. Hampir sekitar 3,9 juta lebih kurang seperti itu," urai Luluk.
"Nah itu itu yang kita bilang, kemiskinan ekstrem memang diturunkan tapi tetap aja ringnya itu di miskin gitu loh. jadi tidak berubah tetap di lingkar miskin lalu yang paling bawah itu dikurangin tapi tetap dia di dalam sana," tutupnya.
Jawaban Khofifah
Sementara itu, Khofifah di momen yang sama sempat menjelaskan seputar kesenjangan. Khususnya soal pembangunan di Madura.
ADVERTISEMENT
"Lah bukannya saya sudah bilang, ayoklah, mau nggak kita ke jangkar, itu keren loh movable bridge, lalu 4 kapal kita beli semuanya full AC. Semua pakai kanopi dari ujung ke ujung, supaya yang tidak bawa mobil mereka itu panas nggak kepanasan, hujan nggak kehujanan," kata Khofifah