Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Salah satu kontestan di Pilkada Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah, bicara mengenai indikasi keterlibatan institusi Polri atau Partai Coklat di Pilkada Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Ia menceritakan bahwa selama Pilkada, ia menerima laporan dari akar rumput di kabupaten mengenai indikasi keterlibatan partai coklat.
“Ya beberapa laporan ya di akar rumput memang ada sinyal seperti itu, khususnya sih yang memang kita terima laporannya terjadi di beberapa Pilkada khususnya kabupaten,” kata Luluk saat ditemui di Konferensi Besar Fatayat NU di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
Luluk pun membenarkan bahwa operasi yang Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) melibatkan aparat memang berlaku di Pilkada.
“Apalagi kemudian ada semacam statement 'Oke kalau mau aman harus pilih ini, kalau mau kondisi baik-baik pilih ini, kalau kamu mau dipanggil maka harus memenangkan calon tertentu' dan ini biasanya kan unsur-unsur ASN atau kemudian unsur misalnya kepala desa atau perangkat desa. Jadi ini masih ternyata berlaku,” katanya.
ADVERTISEMENT
Money Politics
Secara pribadi, Luluk juga memberikan catatan dalam pelaksanaan Pilkada Jatim yang menurutnya masih diwarnai aksi money politics yang dilakukan secara terang-terangan.
“Masih terjadinya ya praktik-praktik money politics yang sangat masif dan cenderung agak TSM gitu, karena melibatkan berbagai aktor dan itu terjadi hampir merata di seluruh Kabupaten,” tuturnya.
Meski begitu, Luluk dan partai pengusungnya, PKB, memilih untuk tidak mengajukan sengketa hasil Pilkada Jatim ke Mahkamah Konstitusi.
“Ya ini mungkin pilihan ya bagi PKB di Jawa Timur, karena belajar dari pengalaman Pilpres kemarin juga sangat tidak mudah untuk membuktikan mencari keadilan,” kata Luluk.
Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, unggul dari dua pesaingnya, Luluk-Lukmanul dan Risma-Gus Hans.
ADVERTISEMENT
Dengan rincian perolehan suara:
Tidak seperti Luluk, Risma-Gus Hans memilih untuk menggugat hasil Pilgub Jatim 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).