Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lulung Bantah Ada Preman di Tanah Abang
27 November 2017 13:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Ombudsman menemukan adanya praktik premanisme dalam pengelolaan Pasar Tanah Abang. Selain itu, ada pula temuan pungutan liat yang melibatkan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ombudsman telah mengantongi bukti berupa video praktik tersebut.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lulung Lunggana atau kerap disapa Haji Lulung, meyakini tak ada premanisme seperti didapati oleh Ombudsman. Oleh karena itu, Lulung mengklaim Pedagang Kaki Lima (PKL) di Tanah Abang merasa aman dan tak resah.
“Setahu saya itu tidak ada yang meras-meras. Kalau preman kan meras. Orang tersakiti, orang terzalimi. Ya enggak? Yang namanya preman itu berbuat kejahatan meresahkan orang lain, tapi selama ini saya kagak tahu tuh kagak ngedenger PKL resah. Enggak denger saya,” ujar Lulung, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Jika terbukti ada premanisme di Tanah Abang, Lulung mengimbau kepada siapapun yang mengetahuinya untuk segera melaporkan kepada pihak yang berwajib. Bahkan, dirinya akan menangani sendiri oknum-oknum yang terlibat dalam premanisme tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau enggak mau ada preman Tanah Abang ayo bareng-bareng laporkan polisi. Saya sangat senang kalau itu dibantu. Kalau oknum mah gampang, kasih tahu Haji Lulung. Gue yang ambil,” kata Lulung menantang.
Lulung pun menampik adanya praktik pungutan liar di Pasar Tanah Abang seperti yang diindikasikan Ombudsman. “Saya bilang kagak ada,” pungkas Lulung.