Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lunturnya Pesona Keindahan Tiga Gili Setelah Gempa Lombok
8 Agustus 2018 6:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Gempa 7 magnitudo yang menguncang Lombok berdampak besar kondisi bangunan di Lombok. Pesona keindahan tig gili juga nyaris tak terlihat lagi karena rusak parah akibat gempa.
ADVERTISEMENT
Tiga gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air merupakan primadona bagi para wisatawan yang datang ke Lombok. Kini pesona itu hilang akibat gempa.
Gili Trawangan sebagai pulau terbesar tak luput dari kerusakan. Jajaran kafe, resto outdoor, dan pemandangan indah dari pinggir pantau tak terlihat lagi. Semua itu tampak porak poranda dan hanya tersisa tumpukan kayu di pinggir pantai.
Tak hanya lokasi wisata, rumah penduduk di sana juga tak luput dari kerusakan. Dinding rumah warga retak, sebagian lagi roboh dan rata dengan tanah.
Aktivitas warga dan wisatawan juga tak terlihat lagi. Kegiatan berubah menjadi kecemasan menunggu kapal yang akan mengevakuasi kembali ke Pulau Lombok.
Kerusakan parah juga terjadi pada hotel berkelas internasional di Gili Trawangan, yakni Vila Ombak. Penginapan ini didesain agar para wisatawan dapat menikmati pemandangan tiga gili plus Gunung Rinjani.
ADVERTISEMENT
Tapi, semua itu sirna setelah gempa mengguncang. Bangunan Vila Ombak rusak parah. Catnya terkelupas, genting berjatuhan, dinding retak hingga langit-langit runtuh.
Taman yang biasanya penuh dengan wisatawan yang berenang berubah menjadi sepi. Semua barang-barang berada dalam posisi tak beraturan. Sampah pun memenuhi isi kolam renang.
Hal yang sama juga terjadi di Gili Mano dan Gili Air. Bangunan hancur, wisatawan berhamburan ke pantai menuju kapal yang membawa mereka keluar pulau.
Ketiga gili itu memang tak pernah sepi dari wisatawan. Sehari setelah gempa terjadi tim SAR gabungan berhasil 4.636 orang yang terdiri dari 482 warga negara asing dan 338 warga negara Indonesia. Tak kurang dari 11 kapal dikerahkan untuk mengevakuasi ribuan wisatawan di tiga gili ini.
ADVERTISEMENT
Setelah evakuasi berakhir, ketiga gili berubah menjadi sepi bak pulau mati. Hanya ada beberapa orang yang memilih bertahan.
Salah satu Dennis. Perempuan 39 tahun warga negara Belanda ini lebih memilih di Trawangan untuk menjaga bisnis rumah makannya.
“Suami saya di sini, kami punya usaha juga. Kita makan dari logistik yang ada,” ujar Dennis dalam bahasa Inggris.
Dennis sudah satu tahun tinggal dan membangun bisnis di Gili Trawangan. Dia yakin kondisi ke depan akan aman. Dia juga berharap, Gili Trawangan segera pulih. Sayangnya, saat hendak difoto, Dennis menolak.
Gili Trawangan dan kedua gili lainnya memang menawarkan pemandangan yang sangat indah. Gili Trawangan terkenal dengan pantai yang landai tanpa polusi dengan pemandangan bawah laut yang memesona. Karena itu, aktivitas snorkling menjadi kegiatan favorit.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pemandangan sunset bisa dinikmati baik dari hotel maupun jembatan yang menjulur ke laut. Momen ini sangat sangat bila dilewatkan dan diabadikan melalui media sosial.
Berbagai fasilitas seperti kafe, resto, perahu dan penginapan dapat dengan mudahnya kamu temukan begitu tiba di Gili Trawangan. Karena setiap hal yang kamu inginkan telah tersedia, berderet dengan rapi di tepi pantai.
Gili Air biasanya digunakan untuk para wisatawan dengan anggaran terbatas. Pulau kecil ini tak kalah ciamik menghadirkan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan mulai olahraga air, seperti scuba diving, snorkeling, paddling, shark diving, bahkan tur menggunakan kapal.
Sementara, Gili Meno terkenal dengan patung bawah laut berbentuk manusia berbentuk melingkar. Pulau terkecil di antara ketiga gili lainnya ini menawarkan sensasi liburan berbeda karena bisa melihat langsung lokasi konservasi penyu.
ADVERTISEMENT