M Taufik: Dulu Jokowi Capres karena Merakyat, Sekarang Orang Lihat Kinerja Anies

9 September 2022 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Al-Hidayah Klender, Jakarta Timur.  Foto: Dok. Pembaca kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Al-Hidayah Klender, Jakarta Timur. Foto: Dok. Pembaca kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus Gerindra, M Taufik, kembali bicara soal kans Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menurutnya, sekarang ada perubahan paradigma orang pada gubernur DKI.
ADVERTISEMENT
Dulu, orang mendukung eks gubernur DKI Jokowi sebagai capres karena dianggap merakyat. Sekarang orang melihat kinerja, sehingga Anies punya elektabilitas yang selalu ada di 3 besar.
“Saya lihat ada pergeseran orang menilai di Jakarta loh ya, yang tadinya kemerakyatan, kalau pas Pak Jokowi kan yang merakyat dipilih,” kata Taufik kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/9).
“Nah, Anies saya lihat ada kepuasan soal kinerja itu kurang lebih 73 persen. Artinya ada perubahan cara menilai kepemimpinan Gubernur, bahwa kinerja diukurnya, kalau kemarin kemerakyatan, nah ini kan sesuatu yang bagus, proses pembangunan yang dilakukan di Jakarta,” lanjutnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu lalu membandingkan Anies dengan Ganjar. Anies punya elektabilitas tinggi meski tak punya parpol, sementara Ganjar kader PDIP.
ADVERTISEMENT
“Bayangkan, Pak Anies tuh badannya sendiri, beda sama Ganjar, kalau Ganjar ada partainya tuh, siapa lagi ada partainya, kan cuma Anies yang enggak,” tuturnya.
Taufik juga merespons survei SMRC yang menyebut Anies punya peluang menang Pilpres jika berhadapan dengan Prabowo. "Ya tadi kan, soal elektabilitas kan masyarakat yang menentukan, itu saja," ucapnya.
"Dan saran saya begini, semua partai menyodorkan orang yang pintar-pintar supaya masyarakat dapat memilih yang pintar. Kan kewajiban partai untuk mengusung, kalau diusung yang pintar-pintar kan masyarakat kan dapatnya yang pintar," bebernya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Jumat (2/9/2022). Foto: Fadlan/kumparan
Taufik menegaskan mendukung Anies meski Gerindra sudah mendeklarasikan Prabowo capres. Akibat dari sikap politiknya ini, Mahkamah Partai Gerindra mengeluarkan rekomendasi pemecatan Taufik. Namun hingga saat ini Prabowo belum memberikan keputusan terkait rekomendasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya dukung Anies karena dia memang pintar, saya jujur aja, saya gak kepengin apa-apa,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam survei terbaru SMRC, jika Pilpres dilakukan sekarang dengan asumsi ada tiga capres yaitu Anies, Ganjar dan Prabowo, maka Ganjar lebih unggul.
Ganjar mendapat dukungan 44,6 persen, lebih tinggi dari Prabowo yang memperoleh suara 25,7 persen dan Anies di posisi terakhir sebesar 21,7 persen.
SMRC ungkap elektabilitas capres di 2024. Foto: SMRC