MA India Bentuk Satgas Keselamatan Nakes Imbas Kasus Dokter Diperkosa & Dibunuh

20 Agustus 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para profesional medis dan aktivis memegang poster dan lilin ketika mereka mengambil bagian dalam protes tengah malam untuk mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang petugas medis muda, di Kolkata pada tanggal 14 Agustus 2024. Foto: Dibyangshu SARKAR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para profesional medis dan aktivis memegang poster dan lilin ketika mereka mengambil bagian dalam protes tengah malam untuk mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang petugas medis muda, di Kolkata pada tanggal 14 Agustus 2024. Foto: Dibyangshu SARKAR/AFP
ADVERTISEMENT
Mahkamah Agung India membentuk satuan tugas nasional, terdiri dari para dokter, untuk membuat rekomendasi tentang keselamatan tenaga kesehatan di tempat kerja mereka, Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT
Keputusan itu diambil beberapa hari usai munculnya kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di India yang memicu protes nasional.
Panel tersebut akan menyusun pedoman untuk memastikan keselamatan dan perlindungan profesional medis serta pekerja kesehatan di seluruh negeri.
"Melindungi keselamatan dokter dan dokter perempuan adalah masalah kepentingan nasional dan prinsip kesetaraan. Negara ini tidak dapat menunggu pemerkosaan lain untuk mengambil beberapa langkah," kata Ketua Mahkamah Agung, Dhananjaya Yeshwant Chandrachud, seperti dikutip dari AP.
Sejak 9 Agustus lalu, para dokter dan petugas medis di seluruh India mengadakan protes massal hingga pawai lilin. Mereka juga mogok kerja untuk pasien yang tidak darurat sejak berita pembunuhan di kota Kolkata itu tersebar.
Para dokter meneriakkan slogan-slogan saat protes menuntut keadilan menyusul pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, New Delhi, India, Senin (19/8/2024). Foto: Adnan Abidi/ REUTERS
Menurut para dokter, penyerangan tersebut menyoroti kerentanan pekerja nakes di rumah sakit dan kampus medis India.
ADVERTISEMENT
Pengadilan meminta badan federal yang menyelidiki pembunuhan tersebut untuk segera menyerahkan laporan mengenai status penyelidikannya.
Seorang relawan polisi ditangkap dan didakwa atas kejahatan tersebut, namun keluarga korban menduga kasus ini merupakan pemerkosaan massal yang melibatkan lebih banyak orang.
Mogok kerjanya para dokter itu pun berimbas kepada ribuan pasien di seluruh India. Mereka menuntut undang-undang yang lebih ketat untuk melindungi kekerasan, termasuk menjadikan serangan terhadap petugas medis yang sedang bertugas sebagai pelanggaran tanpa jaminan.
Kasus yang menimpa dokter magang berusia 31 tahun di RG Kar Medical College and Hospital itu juga membuat warga geram dan mengecam masalah kronis terkait kekerasan perempuan.
Ribuan orang, mayoritas perempuan, turun ke jalanan Kolkata dan kota India lainnya menuntut keadilan bagi dokter tersebut.
ADVERTISEMENT