Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
MA Ingin Pengadilan Online Era COVID-19 Dilanjutkan dan Diatur di KUHAP
12 Februari 2025 15:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung (MA) Prim Haryadi mengusulkan agar penerapan pengadilan online yang digagas saat era pandemi COVID-19 dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Ia meminta agar mekanismenya diatur secara khusus dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (R-KUHAP).
“Persidangan secara elektronik sebaiknya diatur secara tegas di dalam R-KUHAP sebagai pedoman bersama bagi seluruh stakeholder,” kata Prim dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (12/2).
Awalnya sistem pengadilan online ini diterapkan dengan pertimbangan pembatasan masyarakat di ruang tertutup saat pandemi COVID-19.
Namun MA melihat penerapan pengadilan online ini justru efektif dilakukan di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas lainnya.
“Keberadaan lokasi gedung pengadilan di berbagai daerah yang berjarak cukup jauh dengan rumah tahanan maupun tahanan sementara pada berbagai pos tentu merupakan alasan utama dalam pemanfaatan persidangan secara elektronik,” katanya.
Mekanisme ini sebenarnya juga sudah diatur dalam Perma Nomor 4 Tahun 2020 tentang Administrasi Persidangan Perkara Pidana di Pengadilan.
ADVERTISEMENT
“Namun, apabila aturan persidangan secara elektronik juga diatur secara tegas dalam rancangan KUHAP, tentunya akan menjadi pedoman bersama bagi seluruh stakeholder aparat penegak hukum,” pungkasnya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.