Ma'ruf Amin Ingin Siswa Afghanistan Belajar Perdamaian dari Indonesia

31 Agustus 2018 16:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Ma'ruf Amin (tengah) di Pembukaan Diklat Pendidikan Agama Islam untuk Siswa Afghanistan, Jumat (31/8/18). (Foto:  Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Ma'ruf Amin (tengah) di Pembukaan Diklat Pendidikan Agama Islam untuk Siswa Afghanistan, Jumat (31/8/18). (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Sekitar 80-100 siswa asal Afghanistan akan menjalani pendidikan pendalaman agama Islam selama 4 bulan di Indonesia. Ketua Umum MUI nonaktif Ma'ruf Amin mengungkapkan, pendidikan ini merupakan upaya dari pemerintah Indonesia untuk membawa perdamaian bagi Afghanistan.
ADVERTISEMENT
"Masa mereka yang hanya agamanya satu hanya tanahnya satu, rasnya saja hanya ada 7 (konflik). Kita yang agamanya banyak, alirannya banyak, Islamnya banyak tapi bisa bersatu," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
Lewat dari pendidikan ini, Ma'ruf berharap agar para siswa Afghanistan ini dapat mengetahui cara hidup masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.
"Kita ingin mereka memahami itu. Karena itu sejak muda, kita ingin perlihatkan ini loh cara kehidupan kami di Indonesia, cara kami membangun persaudaraan, ukhuwah. Kami bergabung apalagi sesama Muslim walau pun dengan non-Muslim bisa rukun bisa damai," tuturnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) di Pembukaan Diklat Pendidikan Agama Islam untuk Siswa Afghanistan, Jumat (31/8/18). (Foto:  Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) di Pembukaan Diklat Pendidikan Agama Islam untuk Siswa Afghanistan, Jumat (31/8/18). (Foto: Dok. Setwapres)
Siswa Afghanistan itu nantinya akan ditempatkan di 2 pesantren, yaitu Pesantren Darul Ulum dan Pesantren Zata Zakha. Selama 4 bulan menempuh pendidikan di pesantren, selain belajar agama mereka juga akan diajak untuk bergabung dengan berbagai komunitas.
ADVERTISEMENT
"Programnya ya tentu meliputi pelajaran, pergaulan, keterampilan, dan mungkin mereka juga dibawa dalam berbagai komunitas-komunitas yang mereka harus kenal, bagaimanalah kita bangsa ini hidup sebagaimana kita membangun persatuan, persaudaraan, membangun kerukunan. Kita harapkan mereka terinspirasi oleh itu, bahkan menjadi role model, bisa dibawa ke Afghanistan," jelasnya.