Ma'ruf Amin soal Debat Bahasa Inggris: Jangan Mengada-ngada

16 September 2018 21:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin pidato politik di rumah KMA. (Foto: Fachrul/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin pidato politik di rumah KMA. (Foto: Fachrul/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Jokowi, KH Ma'ruf Amin, merespons usulan debat bahasa Inggris di Pilpres 2019. Ma'ruf tidak setuju adanya debat bahasa Inggris di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Jangan mengada-ngadalah," ujar Ma'ruf Amin usai menghadiri deklarasi dukungan relawan di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/9).
Menurut Ma'ruf jika usul tersebut diikuti, maka akan ada usulan debat pilpres dengan bahasa asing lain. Padahal, semua paslon merupakan orang Indonesia yang seharusnya menggunakan bahasa nasional.
"Nanti ada yang minta bahasa Arab. Orang Indonesia ya bahasa Indonesia," tutur dia.
Di kesempatan yang berbeda, Jokowi juga telah menyampaikan ketidaksetujuannya dengan usulan tersebut. Menurut Jokowi, lebih penting menggunakan bahasa Indonesia dalam debat Pilpres 2019.
"Kita ini kan Bangsa indonesia, kita punya bahasa nasional Indonesia," kata Jokowi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (16/9).
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai usulan sesi debat capres-cawapres berbahasa Inggris sebagai hal yang mengada-ada. Ia juga menyebut, jika kubu Prabowo-Sandi bisa membuat usulan seperti itu, pihaknya juga bisa melontarkan usulan yang nyeleneh.
ADVERTISEMENT
"Kalau begitu, seandainya nyeleneh-nyelenehan, saya juga bisa usul sebaiknya capres lomba salat, lomba ngaji, lomba bahasa Arab, dan lain-lain. Jadi menurut saya, ayolah kita yang rasional saja, yang patut saja," kata Karding kepada kumparan, Jumat (14/9).