Ma'ruf Amin Terima Habib-habib Muda, Bicara Hijrah dari MUI ke Wapres

24 September 2018 12:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo 12 Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo 12 Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin, menerima kunjungan habaib (habib, jamak, -red) muda di kediamannya, Jalan Situbondo No. 12 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9).
ADVERTISEMENT
Para habib tiba pukul 09.20 WIB. kumparan tidak bisa mengambil gambar lantaran pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut bersifat tertutup.
Selain dijadikan ajang silaturahmi, Ma'ruf menyebut, agenda pertamanya pada Senin ini, dilakukan untuk memberi kabar kepada habaib muda terkait hijrahnya kiprah pasangan Joko Widodo di Pilpres 2019 itu dari tokoh dakwah ke jalur politik.
"Pertemuan habaib ini ingin bertemu dengan saya, terutama yang agak muda, yang tua sudah saya temui di beberapa tempat sekarang juga, tadi habib muda ingin bertemu," ujar Ma'ruf.
Cawapres RI, Ma'ruf Amin saat rapat Pleno pengurus NU, Sabtu (21/9/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres RI, Ma'ruf Amin saat rapat Pleno pengurus NU, Sabtu (21/9/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Sama ulama saya biasa silaturahmi berkeliling, kalau ada acara saya tidak pernah, ulama Jakarta pun saya temui, ulama daerah karena saya harus pamit, harus memberitahu mereka bahwa saya akan berhijrah dari jalur kultural menuju jalur struktural," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meski berpindah kiprah, Ma'ruf mengaku, para habib tetap mendukungnya di Pilpres. Menurut Ma'ruf, mereka memaklumi, bahwa ia hanya berpindah dari lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU) ke ranah yang lebih menyeluruh, menjadi cawapres.
"Ya, semua dukung. Semuanya 'kan menganggap saya hanya berpindah kiprah. Pertama, saya berkiprah di lingkungan NU sebagai rais aam, di lingkungan MUI," terangnya.
Jokowi dan Ma'ruf Amin berjalan kaki dengan pendukungnya saat deklarasi kampanye damai. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ma'ruf Amin berjalan kaki dengan pendukungnya saat deklarasi kampanye damai. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Sejak resmi ditetapkan menjadi cawapres, Ma'ruf memilih mundur dari jabatan Rais Aam PBNU. Meski begitu, jabatan Ketua Umum MUI masih dipegang Ma'ruf. Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono itu baru akan menyerahkan jabatan ketua umum hingga ia bisa terpilih menjadi wakil presiden.
"Sekarang, saya akan berkiprah untuk kalangan yang lebih luas, bangsa dan negara, sehingga saya harus menghabiskan upaya saya, energi saya, untuk sesuatu yang lebih besar, semua ulama mendukung," pungkas Ma'ruf.
ADVERTISEMENT