Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
MA Tangani 31.138 Perkara pada 2024, Tiap Satu Hakim Agung Tangani 2.076 Perkara
19 Februari 2025 12:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Mahkamah Agung menggelar Sidang Istimewa Laporan Tahunan 2024. Dalam laporannya, Ketua MA Sunarto menyampaikan mengenai beban perkara yang ditangani oleh Mahkamah Agung, termasuk hingga tahap banding dan tingkat pertama.
ADVERTISEMENT
"Beban perkara yang ditangani Mahkamah Agung sepanjang tahun 2024 adalah sebanyak 31.138," kata Sunarto dalam paparannya di Gedung MA, Jakarta, Rabu (19/2).
Perkara tersebut terdiri dari perkara masuk sebanyak 30.991, ditambah dengan sisa perkara tahun 2023 sebanyak 147. Jumlah tersebut meningkat 13,18% dibandingkan dengan tahun 2023 yang menerima 27.512 perkara.
Sebanyak 31.138 perkara tersebut ditangani oleh 45 orang Hakim Agung. Untuk perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) penanganan perkara selain oleh Hakim Agung juga oleh Hakim Ad Hoc yang berjumlah 9 orang terdiri dari 4 Hakim Ad Hoc Tipikor dan 5 Hakim Ad Hoc PHI.
"Sehingga rerata beban kerja tiap hakim agung dalam satu tahun adalah 2.076 berkas perkara," ujar Sunarto.
Dia menambahkan, sepanjang tahun 2024, MA memutus sebanyak 30.908 perkara. Meningkat 12,95% dibandingkan dengan tahun 2023 yang memutus sebanyak 27.365 perkara.
ADVERTISEMENT
"Dengan data tersebut, rasio produktivitas memutus perkara tahun 2024 mencapai 99,26%. Data tersebut menunjukkan jumlah perkara yang belum diputus pada akhir tahun 2024 kurang dari 1%, atau hanya berjumlah 0,74%. Mahkamah Agung berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99% dan sisa di bawah 1% selama lima tahun berturut-turut," papar Sunarto.
Tahap Banding
Masih dalam paparannya, Sunarto juga menyampaikan beban perkara Pengadilan Tingkat Banding pada empat lingkungan peradilan dan Pengadilan Pajak.
Pada tahun 2024, beban perkara yang ditangani sebanyak 58.205. Terdiri dari perkara masuk sebanyak 44.859, ditambah dengan sisa perkara tahun 2023 sebanyak 13.346. Dari jumlah tersebut, telah diputus sebanyak 46.860 perkara.
"Dengan demikian, rasio produktivitas penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Pajak adalah sebesar 80,56% atau meningkat sebesar 5,08% dari tahun 2023," kata Sunarto.
ADVERTISEMENT
"Jumlah beban perkara tersebut ditangani oleh hakim tinggi berjumlah 1.252 orang. Untuk perkara Tindak Pidana Korupsi dan perkara Perselisihan Hubungan Industrial ditangani juga oleh Hakim Ad Hoc tingkat banding yang berjumlah 108 orang, sehingga tiap hakim menerima perkara rata-rata sebanyak 137 per tahun," sambungnya.
Tingkat Pertama
Sementara untuk Pengadilan Tingkat Pertama, beban perkara tahun 2024 sebanyak 2.991.747. Terdiri dari perkara masuk sebanyak 2.927.815, ditambah sisa perkara tahun 2023 sebanyak 63.932.
Dari jumlah tersebut, perkara yang diputus sebanyak 2.856.821, dan perkara yang dicabut sebanyak 61.804.
"Sehingga sisa perkara pada tahun 2024 adalah sebanyak 73.122. Dengan demikian, rasio produktivitas memutus di Pengadilan Tingkat Pertama pada empat lingkungan peradilan adalah sebesar 97,56%," kata Sunarto.
"Jumlah beban perkara tersebut ditangani oleh hakim tingkat pertama yang berjumlah 5.804 orang. Untuk perkara Tindak Pidana Korupsi dan perkara Perselisihan Hubungan Industrial ditangani juga oleh Hakim Ad Hoc tingkat pertama yang berjumlah 350 orang. Perbandingan jumlah hakim dan jumlah beban perkara menunjukkan rerata beban perkara untuk setiap hakim tingkat pertama dalam setahun adalah 1.547 perkara," pungkasnya.
ADVERTISEMENT