Mabes Polri Asistensi Penyelidikan Kasus Wartawan Tewas Terbakar di Karo

8 Juli 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pengungkapan sindikat penipuan internasional di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pengungkapan sindikat penipuan internasional di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mabes Polri turun tangan dalam penyelidikan kasus kematian Sempurna Pasaribu (47), wartawan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sempurna dan 3 anggota keluarganya ditemukan tewas dalam insiden kebakaran di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan Mabes Polri ikut memberikan asistensi dalam penyelidikan kasus tersebut.
"Mabes Polri tentu memberikan asistensi dalam bentuk jukrah, petunjuk dan arahan, tentu selaku pembina fungsi teknis di masing-masing satuan kerja Polda Sumut," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Senin (8/7).
Trunoyudo menyebut, saat ini Polda Sumut sendiri masih melakukan penyelidikan terkait perkara itu. Dalam prosesnya, koordinasi dengan Dewan Pers juga dilakukan.
"Dari Polda Sumut sudah turun untuk melakukan penyelidikan dengan berkoordinasi dengan stakeholder termasuk dari Dewan Pers," ujar dia.
"Polda Sumut bekerja selain kolaboratif juga berdasarkan dengan scientific crime investigation," tambahnya.
Isu yang beredar, rumah Sempurna diduga dibakar usai memberitakan kasus perjudian yang diduga dibekingi aparat. Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara bahkan meminta Panglima TNI untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum TNI, yang disebutkan korban dalam pemberitaannya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan institusinya masih menyelidiki soal keterkaitan dugaan oknum aparat dalam peristiwa itu.
"Itu nanti kita lihat, masih dalam penyelidikan, kita menghargai proses berjalan. Penyelidikan," ujar Nugraha di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (3/7).
Nugraha tak mau berandai-andai ada anggotanya yang terlibat. "Belum ada hasilnya kita tunggu, kita nggak berandai-andai. Kita punya aturan hukum militer, disiplin," ujar dia.