Mabes Polri: BIN Pesan Senjata Kaliber 9 mm ke Pindad

25 September 2017 17:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senjata tipe kaliber 9 mm (Foto: Dok. pindad.com)
zoom-in-whitePerbesar
Senjata tipe kaliber 9 mm (Foto: Dok. pindad.com)
ADVERTISEMENT
Isu pembelian 5 ribu senjata api secara ilegal oleh institusi di luar TNI, menuai polemik. Kemunculan isu itu bermula dari ucapan Panglima TNI Jenderal, Gatot Nurmantyo di markas besar TNI pada Jumat (22/9).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Menkopolhukam Wiranto, senjata yang dibeli berjumlah 500, yang memesannya adalah BIN, dibeli dari PT Pindad, dan jenisnya bukan standar TNI sehingga hanya perlu izin ke pihak Mabes Polri.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengatakan izin tersebut sudah dilayangkan BIN ke pihaknya. Setyo menjelaskan senjata yang dipesan adalah senjata non military Kaliber 9 milimeter.
"Non military. Dia bukan senjata otomatis. Kalibernya, jenisnya, yang jelas itu bukan senjata otomatis. Kalau senjata otomatis itu military pasti," ujarnya di Mabes Polri, Senin (25/9).
"Jadi di dunia ini ada military, law enforcement weapon, kemudian sport weapon. Sport weapon macam-macam. Itu kaliber 9 milimeter, itu yang (dipesan) BIN," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bila dilihat di situs PT Pindad, ada dua senjata berkaliber 9 milimeter, yakni G2 Combat dan G2 Elite. Namun, G2 Elite merupakan senjata semi auto.
Untuk diketahui, Jenderal Gatot Nurmantyo yang mengutarakan informasi itu pertama kali sudah buka suara terkait rekaman suaranya, yang menyebut ada institusi di luar militer memesan 5 ribu senjata. Gatot membenarkan suara dalam rekaman tersebut adalah dirinya.
Namun Gatot enggan menindaklanjuti laporan yang dia terima dari intelijen itu. Sebab menurutnya, hal itu tidak dinyatakannya dalam rilis.
"Kalau ditindaklanjuti jadi polemik lagi. Saya tidak pernah (mengeluarkan) press release. Nanti saya nanggepin lagi, susah dong," tegas Gatot.