Mabes TNI: Suhu Politik Akan Makin Panas, Prajurit TNI Harus Waspadai Hoaks

18 September 2023 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara 17-an yang diikuti Prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Foto: Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Upacara 17-an yang diikuti Prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Foto: Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Mabes TNI memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI dan PNS TNI untuk meningkatkan kepekaan dan kesigapan dalam merespons informasi hoaks yang bisa mencoreng netralitas TNI jelang Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan, akan semakin marak informasi hoaks jelang pencoblosan 14 Februari 2024. Masalah ini harus diantisipasi.
“Apabila menemukan berita hoaks, khususnya terkait instansi TNI, segera lapor ke komando atas agar temuan bisa segera ditindaklanjuti,” kata Julius Widjojono saat menjadi Inspektur upacara 17-an yang diikuti prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).
Upacara 17-an yang diikuti Prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Foto: Puspen TNI
Julius menjelaskan, pada 12 September 2023, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah mengingatkan seluruh prajurit untuk menjaga netralitas dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024.
“Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta seluruh prajurit, PNS dan keluarga TNI untuk mewaspadai hoaks menjelang Pemilu Serentak 2024. TNI juga harus sigap berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo untuk melawan berita-berita hoaks,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, suhu politik dalam beberapa bulan ke depan akan makin panas. Julius memaparkan, penyebaran berita hoaks bisa diatasi.
Setidaknya ada enam langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengetahui mana berita valid atau hoaks.
Upacara 17-an yang diikuti Prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Foto: Puspen TNI
Lebih lanjut, Julius menyebut, netralitas TNI di Pemilu 2024 tidak hanya dilakukan secara langsung di lapangan, tetapi juga di media sosial.
Mabes TNI mewanti-wanti jangan sampai prajurit TNI maupun PNS TNI ikut-ikutan memberikan dukungan atau komentar terhadap kontestan politik baik, masalah pencalonan presiden maupun wakil presiden termasuk partai politik.
ADVERTISEMENT
“Bahkan Panglima TNI dalam menjaga netralitas TNI juga sudah mengingatkan agar jangan berfoto dengan simbol jari tangan, karena dalam suasana Pemilu, jari tangan bermakna nomor kontestan politik,” kata Julius.
“Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan gadget atau HP, jangan asal forward, jangan asal share,” pungkas dia.