Mabuk Ciu dan Ugal-ugalan di Jalan, 17 Remaja di Bandung Diciduk Polisi

21 April 2023 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pers rilis kasus remaja yang ugal-ugalan di Mapolresta Bandung pada Jumat (21/4/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pers rilis kasus remaja yang ugal-ugalan di Mapolresta Bandung pada Jumat (21/4/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belasan remaja yang rata-rata masih duduk di bangku SMP diamankan jajaran Polresta Bandung di wilayah Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, pada Kamis (20/4). Mereka diamankan karena dinilai mengganggu ketertiban umum.
ADVERTISEMENT
"Yang kami amankan ada 17 orang, mereka rata-rata masih di bawah umur," kata Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, pada Jumat (21/4).
"Belasan remaja ini adalah salah satu geng motor," lanjut dia.
Kusworo menyebut para remaja itu mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan di jalan sehingga mengganggu ketertiban umum ketika mayoritas masyarakat menunaikan salat tarawih.
"Pada saat anggota kami patroli, ada informasi bahwa sekelompok remaja ini mengemudikan sepeda motornya secara ugal-ugalan," ucap dia.
Pers rilis kasus remaja yang ugal-ugalan di Mapolresta Bandung pada Jumat (21/4/2023). Foto: Dok. Istimewa
Tak hanya mengendarai motor dengan ugal-ugalan, kata Kusworo, para pelaku juga mengibarkan bendera yang bertuliskan 'Black Fight'. Ketika diamankan, polisi juga mendapati adanya minuman keras jenis ciu dan petasan.
Menurut Kusworo, aksi yang dilakukan oleh para remaja tersebut bisa menyebabkan kecelakaan dan juga bisa menimbulkan tawuran apabila berpapasan dengan kelompok lainnya.
ADVERTISEMENT
"Seandainya bertemu dengan komunitas lain, nanti bisa menyebabkan tawuran atau perkelahian antar kelompok. Oleh karenanya, Alhamdulilah kita bisa amankan 17 orang beserta motornya," ucap dia.
Guna memberikan efek jera, polisi memanggil seluruh orang tua untuk melihat dan mendengarkan langsung alasan dari para anak-anaknya. Selain itu, belasan remaja tersebut juga dibawa ke sel tahanan untuk melihat langsung rasanya nanti berada di dalam sel.
"Dibawa ke dalam sel tahanan untuk membuat efek jera," kata dia.
"Kami juga meminta para remaja ini meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing," pungkas dia.