Macam-macam Alasan Miryam di Sidang e-KTP

30 Maret 2017 11:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Miryam terlihat sedang mengusap air mata. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Anggota DPR, Miryam S. Haryani, berkukuh ditekan penyidik KPK. Miryam juga tidak mengakui telah membagi-bagikan uang kepada para anggota DPR, sebagaimana pengakuannya kepada penyidik--sebelum dia mencabut pengakuan itu.
ADVERTISEMENT
"Saya tetap pada kesaksian saya yang lalu, soal penyidik," kata Miryam saat bersaksi di sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (30/3).
Kesaksian Miryam yang lalu adalah pada Kamis sepekan sebelumnya. Ketika itu, Miryam mengaku ditekan penyidik sehingga ia asal bicara--termasuk soal pengakuannya membagi-bagikan uang ke anggota DPR.
Dalam persidangan kali ini, majelis hakim menghadirkan tiga penyidik yang memeriksa Miryam. Ketiganya menyatakan bahwa tak pernah ada penekanan. Justru sebelum diperiksa, Miryam mengaku telah ditekan oleh para anggota DPR.
Tapi Miryam tak terpengaruh. Dia tetap merasa ditekan penyidik. "Pemeriksaan pertama tanggal 1 Desember itu pas ulang tahun saya, jadi saya kurang tidur dan kondisi saya sedang datang bulan," kata Miryam.
ADVERTISEMENT
Miryam melanjutkan, dalam kondisi itu dia datang ke KPK pukul 10.00 dan diperiksa hingga pukul 20.00, di ruangan berukuran 2x2 meter.
"Belum ditanya macem-macem saya dibilang mau ditangkap, langsung saya drop, stres, dan saya sangat tidak nyaman," kata Miryam.
Kemudian di pemeriksaan kedua, kata Miryam, dia masih trauma dan masih datang bulan. Dia masih merasa tak nyaman, apalagi, dia sering ditinggal di ruangan pemeriksaan oleh penyidik. "Saya bilang ibu saya sakit parah dan saya bilang ke penyidik jangan lama-lama," ujar dia.
Miryam diperiksa hingga empat kali. Pada pemeriksaan terakhir, Miryam mengaku dibuat mabuk karena Novel Baswedan, penyidik yang memeriksanya ketika itu, bau durian. "Mungkin Pak Novel habis makan duren, saya langsung keluar, muntah. Bahkan Pak Novel ninggalin saya saja waktu saya muntah-muntah itu," katanya.
ADVERTISEMENT