Macet Horor pada H-5: Cigombong-Sukabumi, Tol Cipali, Jalan Lintas Sumatera

6 April 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki H-5 lebaran, Jumat (6/4) malam, kemacetan terjadi sejumlah ruas tol dan jalan lintas. Tidak hanya di tol trans jawa, tapi juga di jalan lintas Sumatera.
ADVERTISEMENT
Cigombong-Sukabumi
Kemacetan parah terjadi sejak Gerbang Tol Cigombong, Kabupaten Bogor, menuju Sukabumi, pukul 17.00 WIB. Mobil parkir massal, bergerak hanya sesekali.
Kemacetan ini terjadi pasca-amblasnya Tol Bocimi KM 64. Kendaraan dari Jakarta ke Sukabumi mestinya bisa langsung keluar di Pintu Tol Parungkuda—tidak lagi meniti jalan arteri Cigombong.
Kendaraan semakin menumpuk sejak pukul 16.00 WIB tatkala Cigombong diterpa hujan lebat.
Pantauan kumparan, macet ini diperparah bubaran karyawan pabrik di hari terakhir kerja sebelum Lebaran 2024.
Para pengguna sepeda motor pun mencoba menggunakan jalur alternatif—yang ternyata stuck.
Sementara itu, lalu lintas dari Sukabumi menuju bogor ramai lancar.
Sudah 7 Jam Lalin Padat Merayap di Cigombong-Sukabumi
Jam 23.30 kemacetan di pintu tol cigombong masih terjadi, Jumat (5/4). Foto: kumparan
Kemacetan parah masih terjadi sejak Gerbang Tol Cigombong, Kabupaten Bogor, menuju Sukabumi, Sabtu (6/4). Hingga pukul 01.00 WIB, lalu lintas padat merayap.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, kendaraan masih mengular menuju jalur arteri Sukabumi-Bogor. Kondisi ini diperparah jalan arteri menuju arah Sukabumi macet di daerah Cicurug, mulai dari Pejagan, Desa Benda hingga Cibeber, Desa Tenjoayu.
Sedangkan dari arah Sukabumi menuju Bogor, arus lalu lintas tampak padat merayap mulai dari Cibeber, Desa Tenjoayu, menuju gerbang Tol Cigombong.
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak Jumat (6/4) sore sekitar pukul 17.00 WIB atau sudah sekitar 7 jam lebih kemacetan parah terjadi. Kendaraan hanya bisa melaju sedikit lalu terhenti.
Macet Horor Cigombong-Sukabumi Sudah Berakhir
Kemacetan parah yang terjadi sejak Gerbang Tol Cigombong, Kabupaten Bogor, menuju Sukabumi, telah berakhir. Lalu lintas di lokasi kembali normal.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (6/4) sekitar 02.40 WIB, lalu lintas di lokasi tampak sepi. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan sedang hingga tinggi. Persimpangan exit tol Cigombong juga tampak lancar.
ADVERTISEMENT
Macet Horor 12 Km Jalan Lintas Sumatera
Foto udara suasana kemacetan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Jambi di Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (24/4/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Jalan lintas Sumatera macet parah sepanjang 12 kilometer (km), dari Km 58 hingga Km 70, Jalan Betung, Palembang, Sumatera Selatan.
Sudah 2,5 jam arus menuju Provinsi Jambi berhenti total. Saking lamanya "parkir" ini, mesin kendaraan pun dimatikan. Itu terjadi pada Jumat sore (5/4), H-5 Lebaran.
Polisi di lapangan menyebut kemacetan terjadi imbas tidak patuhnya pengguna jalan: Banyak yang melawan arah dan menolak antre.
"Saya dari Cilegon mau ke Padang, Sumatera Barat. Sudah dari ashar di sini artinya sudah 2,5 jam," kata Heri, pemudik.
Lalu Lintas di Tol Cipali Macet Parah, Imbas Kendaraan Masuk ke Rest Area
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
H-5 Lebaran Idul Fitri 2024, Km 166 ruas Tol Cipali macet parah, Jumat (5/4) siang.
ADVERTISEMENT
Kainduk PJR Tol Cipali Ipda Raden Nugraha mengatakan, kemacetan ini hingga 20 kilometer. Kemacetan ini imbas kendaraan masuk rest area.
"Sendatan dari yang akan masuk ke rest area," kata Raden saat dikonfirmasi.
Pantauan kumparan di lokasi, kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan 10 km/jam. Hingga KM 143 lalu lintas masih tersendat.
Kendaraan melaju lalu berhenti, melaju lagi kemudian berhenti.