Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Macron Jadikan Polisi Penyelamat Sandera di Trebes Pahlawan Negara
29 Maret 2018 3:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron memimpin upacara pemakaman dan penghormatan kepada Letnan Kolonel Polisi Arnaud Beltrame, Rabu (28/3) waktu setempat. Peti mati yang membawa Beltrame tersebut disemayamkan di Paris dan disambut ratusan orang dalam upacara pemakaman nasional.
ADVERTISEMENT
"Bersedia mati hingga orang-orang tak berdosa terus hidup. Inilah inti dari janji seorang perwira," ungkap Macron dalam pidatonya saat upacara pemakaman di Les Invalides, Paris, Prancis, Rabu (28/3).

Macron juga mengungkapkan Beltrame akan selalu dikenang sebagai salah satu pahlawan negara, sementara para penyerangnya akan langsung terlupakan. Macron pun memberikan penghargaan perwira tertinggi bagi Beltrame, Legiun d'Honneur.
Upacara pemakaman tersebut tidak hanya dihadiri oleh kerabat Beltrame saja, namun juga beberapa mantan presiden Prancis. Meski berlangsung khidmat, namun hujan deras sempat mengguyur sepanjang upacara.

Untuk menghormati jasa Beltrame dan sebagai bentuk duka cita, dilakukan mengheningkan cipta selama satu menit di seluruh kantor polisi di seluruh Prancis. Sementara, di gedung-gedung publik diberlakukan bendera setengah tiang.
ADVERTISEMENT
Peti mati tersebut sebelumnya dibawa dari Pantheon -- makam untuk para pahlawan Prancis-- melalui Latin Quarter menuju ke museum militer Les Invalides, tempat upacara pemakaman digelar. Usai upacara, peti mati tersebut akan dibawa ke Kota Carcassone untuk dimakamkan.
Beltrame diketahui tewas ditembak simpatisan ISIS dalam sebuah aksi penyanderaan di salah satu swalayan di sebelah barat daya kota Carcassonne, dekat Trebes, Prancis Selatan, Jumat (23/3) lalu.
Beltrame merupakan sosok paling berjasa dalam operasi penyelamatan sandera karena rela menukar nyawanya dengan seorang sandera perempuan asal Maroko, Radouane Lakdim, yang disekap.