Macron Kecam Penusukan Seorang Muslim di Masjid di Prancis

30 April 2025 10:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba saat ia dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden setelah terpilih kembali, dalam upacara di Istana Elysee di Paris, Prancis, Sabtu (7/5/2022). Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba saat ia dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden setelah terpilih kembali, dalam upacara di Istana Elysee di Paris, Prancis, Sabtu (7/5/2022). Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Prancis menusuk seseorang hingga tewas dan merekamnya di sebuah masjid di wilayah selatan negara itu. Korban itu teridentifikasi sebagai Aboubakar Cisse, pemuda Mali berusia 20 tahunan awal.
ADVERTISEMENT
Pelaku kemudian menyerahkan diri ke polisi di Italia. Oleh kepolisian Italia, dia diidentifikasi sebagai Oliver Hadzovic. Namun oleh polisi Prancis, dia diidentifikasi sebagai Olivier A.
Peristiwa ini mendapat perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sang kepala negara mengecam keras rasisme dan kebencian berdasarkan agama.
"Rasisme dan kebencian berdasarkan agama tidak boleh ada di Prancis. Kebebasan beragama tidak boleh dilanggar," kata Macron dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Rabu (30/4).
Selain itu, Macron juga menyampaikan dukungannya kepada sesama warga muslim.
Sementara, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou menyebut kejadian itu sebagai kekejaman Islamofobia. Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengatakan telah memerintahkan pengamanan diperketat di masjid-masjid di seluruh negeri.

Awal Mula Penusukan

Peristiwa itu terjadi di desa La Grand-Combe di wilayah Gard. Saat itu, pelaku menusuk korban yang baru saja selesai menunaikan salat. Pelaku menusuk korban berkali-kali dan merekamnya dengan ponselnya sambil menghina Islam. Laporan mengatakan, pelaku menusuk korban hingga 50 kali.
ADVERTISEMENT
Saat kejadian, hanya ada pelaku dan korban. Jenazah korban baru ditemukan ketika jemaat datang ke masjid untuk salat pagi itu.
Setelah melakukan penusukan, pelaku memuji diri sendiri sambil berkata 'Aku melakukannya' dan menghina Allah.
Pelaku diketahui sebagai warga negara Prancis asal Bosnia dan bukan seorang muslim. Ia tidak bekerja dan tidak memiliki catatan kriminal.
Prancis merupakan rumah bagi masyarakat muslim terbesar di Uni Eropa.