Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Macron Sindir Trump: Make Our Planet Great Again
3 Juni 2017 0:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Keputusan Donald Trump untuk mengeluarkan Amerika Serikat dari Perjanjian Paris dikritik keras oleh pemimpin dunia lainnya. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahkan melayangkan pernyataan tegas terhadap sikap AS. Tanpa basa-basi, Macron menyindir telak dengan ungkapan; Make Our Planet Great Again, memelintir jargon kampanye yang digunakan Trump saat pemilu yaitu 'Make America Great Again'.
ADVERTISEMENT
Sindiran ini terlontar ketika Macron mewakili Prancis, Jerman, dan Italia dalam pernyataan bersama tiga negara pada Kamis (1/6) atau di hari yang sama Trump membacakan keputusannya. Dalam pidato yang dibacakan di Istana Kepresidenan Prancis, Macron menegaskan bahwa agenda untuk melawan perubahan iklim merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi.
Pidato berbahasa Inggris yang diunggah di akun twitter Macron menunjukkan ekspresi kekecewaan ketiga pemimpin negara. "Saya menghormati kebijakan ini meski saya berpendapat bahwa keputusan ini merupakan kesalahan bagi AS dan planet kita," ujar Macron membuka pidato.
Setelah menyebut mundurnya AS sebagai kesalahan, Macron menyampaikan imbauan kepada pakar dan praktisi lingkungan bahwa ia dan Prancis siap mewadahi segala macam inisiatif positif bagi lingkungan. "Mereka akan memiliki Prancis sebagai tanah air kedua mereka."
ADVERTISEMENT
"Saya memanggil mereka. Datang dan bekerja bersama kami, bekerja bersama untuk mencari solusi konkret untuk iklim kita, lingkungan kita. Saya dapat menjamin kalian semua bahwa Prancis tidak akan menyerah," ucap Macron sama seperti yang pernah ia tawarkan sebelumnya kepada ilmuwan AS.
Macron kemudian menutup dengan sindiran yang menukil jargon kampanye presiden Trump. "Di manapun kita berada, siapapun kita, kita semua memiliki kewajiban yang sama: membuat planet kembali berjaya," tegas Macron.
Perjanjian Paris merupakan tonggak penting bagi penanganan perubahan iklim. Melalui konferensi United Nations for Climate Change, pemimpin dunia sepakat untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas industri. AS bersama hampir 200 negara telah meratifikasi Perjanjian Paris pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Keputusan Trump untuk menarik AS dari Perjanjian Paris mencederai semangat kolektif negara-negara di dunia untuk melawan perubahan iklim. Selain itu, AS adalah penyumbang emisi karbon terbanyak kedua setelah China dengan angka 14 persen.
Bagi Trump, Perjanjian Paris dianggap merugikan kepentingan bisnis AS. Trump menganggap AS menerima kerugian sebanyak 3 triliun dola AS dan kehilangan 6,5 juta lapangan pekerjaan. Pertimbangan tersebut mendorong kebijakan keluarnya AS dari Perjanjian Paris yang dibacakan Trump di Gedung Putih pada Kamis (1/6).