Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mahasiswa Aktif yang Terbukti Curang Saat UTBK Akan Langsung Dikeluarkan
29 April 2025 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok menegaskan mahasiswa yang terbukti curang saat proses seleksi masuk perguruan tinggi akan dikeluarkan atau UTBK. Meskipun, mahasiswa tersebut sudah menempuh pendidikan hingga semester empat.
ADVERTISEMENT
Nantinya, panitia SNPMB akan mengumpulkan berbagai data mahasiswa yang diterima oleh perguruan tinggi dan mencocokan dengan kartu peserta milik mahasiswa tersebut saat mengikuti UTBK. Apabila wajah mahasiswa di kartu peserta berbeda dengan yang diterima di PTN maka dia terbukti curang.
“Bahkan sudah ada inisiasi dari teman-teman di perguruan tinggi. Kalau bisa disalurkan ke kami, untuk yang diterima tahun-tahun sebelumnya sekalipun, kita akan cek,” jelas Eduart dalam konferensi pers di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
“Dan ternyata yang bersangkutan seperti sudah kita cek misalnya, foto asli yang bersangkutan dengan foto waktu UTBK-nya berbeda. Maka bisa saja meskipun sudah ada berada saat ini, sudah duduk di semester 2, maupun semester 4. Bisa saja akan kita diskualifikasi,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk peserta tahun ini yang terbukti melakukan kecurangan, Eduart mengatakan, akan di-blacklist di seluruh jalur seleksi masuk perguruan tinggi selama beberapa waktu.
Selain itu, nama peserta tersebut akan disebarkan ke seluruh perguruan tinggi. “Sanksi kalau yang curang tahun ini sudah pasti kita tidak akan terima dia untuk semua jalur seleksi yang masih ada. Termasuk nanti ini kita akan sebarkan namanya ke seluruh perguruan tinggi,” ungkapnya.
“Apakah akan dua tahun (atau) tiga tahun (di-blacklist-nya) itu masih akan kami rapatkan setelah evaluasi pelaksanaan UTBK selesai. Karena kami juga tidak ingin memutuskan segala sesuatu secara terburu-buru. Kita ingin benar-benar mengumpulkan data yang komprehensif,” imbuh dia.