Mahasiswa Asal Cikampek Dibacok di Yogya, Tak Bisa Tebus Biaya RS

14 November 2019 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammad Awan Saktiyanto (21) mahasiswa asal Cikampek, Karawang, Jawa Barat harus terbaring di RSUP DR Sardjito Yogyakarta. Dia menjadi korban pembacokan orang tidak dikenal di Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Minggu (10/11) dini hari lalu.
ADVERTISEMENT
Muhammad Latif Rezza, kakak korban, menjelaskan adiknya harus dioperasi lantaran patah tangan kanan. Kedua nadi tangan kedua adiknya juga nyaris putus. Di sisi lain BPJS yang jadi tumpuan justru tidak bisa mencover biaya.
“Luka di bagian kepala robek karena sejumlah pelakunya arahnya membacok ke kepala. Terus adik saya nahan pakai tangan. Yang tumpul kena tangan yang tajam kena kepala,” kata Rezza saat dihubungi kumparan, Kamis (14/11).
“Katanya BPJS tidak mengcover biaya korban kriminal, memang benar sudah ngecek juga memang BPJS ranahnya tidak di situ. Katanya suruh ngajuin ke LPSK,” ujar Rezza.
Awan, korban pembacokan di Yogyakarta yang biaya berobatnya tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
Rezza yang saat ini di Cikampek lantas mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta Timur tapi tidak membuahkan hasil. Menurut keterangan LPSK, biaya pengobatan ditanggung setelah ada keputusan pengadilan.
ADVERTISEMENT
“Sedangkan putusan kan tidak satu dua hari dan yang biaya yang sudah dikeluarkan banyak kan udah lama dari hari Minggu. Biaya pribadi sekitar Rp 15 juta uang muka,” ujar dia.
Sementara sang ibu yang menunggu di rumah sakit mengatakan hingga Rabu kemarin setidaknya biaya yang harus ditebus mencapai Rp 60 juta. Biaya tersebut tentu akan bertambah jika dikalkulasikan dengan hari ini.
Awan, korban pembacokan di Yogyakarta yang biaya berobatnya tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
Rezza kecewa, pasalnya selama ini keluarganya rutin membayar iuran BPJS. Namun ketika dibutuhkan tidak ada yang bisa mengcover.
“Kita sudah korban kita yang mengeluarkan uang dengan segitu banyaknya. Terus siapa yang mau tanggung jawab. Seharusnya ada kemudahan dari BPJS kita sudah bayar tepat waktu ketika ada masalah gini kenapa tidak bisa mengcover makanya saya nge-tag Jokowi dan Ridwan Kamil di Twitter juga. Saya minta solusi siapa yang tanggung jawab,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Rezza kemudian inisiatif membuka bantuan donasi di https://kitabisa.com/campaign/bantupengobatanawan untuk membiayai pengobatan adiknya. Hingga hari ini tercatat 50 lebih orang berdonasi dengan terkumpul dana sekitar Rp 4 juta.
“Kondisi (adik selarang) sadar cuma memang trauma, kalau ditinggal-tinggal takut,” pungkas Rezza.
Sementara itu, Kapolsek Umbulharjo Kompol Alal Prasetyo saat dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Dia berjanji akan segera menyampaikan hasil penyelidikan.
“Belum ada perkembangan. Masih dicari masih lidik. Kalau ada hasilnya akan kami sampaikan,” ujar Alal dihubungi wartawan, Kamis (14/11).