Mahasiswa Demo di Depan Kantor Gubernur Sumut, Minta Tak Pilih Pelatih Cengeng

11 Januari 2022 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekelompok mahasiswa di Kota Medan berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut soal atlet PON Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok mahasiswa di Kota Medan berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut soal atlet PON Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekelompok mahasiswa mendemo kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (11/1). Mereka menuntut Gubernur Edy Rahmayadi membenahi kualitas atlet di Sumut.
ADVERTISEMENT
Massa menamakan diri Mahasiswa Peduli Olahraga Sumatera Utara (Sumut). Mereka berunjuk rasa menggunakan poster dan toa sebagai media penyampaian aspirasi.
Koordinator aksi, R Habibi Daulay, mengatakan unjuk rasa juga meminta Edy Rahmayadi fokus pada pergelaran PON XXI Tahun 2024 mengingat Sumut jadi tuan rumah bersama Aceh.
Mereka berharap pembinaan atlet maupun pelatih berkualitas secara skill maupun mental.
Sekelompok mahasiswa di Kota Medan berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut soal atlet PON Foto: Dok. Istimewa
“Kami berharap Bapak Gubernur Sumut untuk merekrut pelatih-pelatih. Merekrut atlet-atlet, merekrut pemimpin dan pelatih yang tidak cengeng," ujar Habibi.
Mereka juga meminta Edy mengevaluasi kepengurusan KONI Sumut. Mereka menilai saat di PON Papua XX, KONI Sumut gagal meraih prestasi. Sumut hanya meraih 10 medali emas, 22 perak, dan 23 perunggu.
"Prestasi itu menurun, yang mana pada PON 2016, PON Sumut di peringkat 9, sekarang pada PON ke XX Sumut peringkat 13,” kata Habibi.
ADVERTISEMENT
Mereka juga berharap Edy bisa memaksimalkan anggaran besar pelaksanaan PON menjadi prestasi atlet di Sumut.
"(Karena itu) Kami berharap anggaran yang digelontorkan ke KONI Sumut terlihat hasilnya,"ujar Habibi.
Pelatih biliar KONI Sumut Coki Aritonang (pakai peci) yang saat menggelar press conference bersama kuasa hukumnya. Foto: Dok. Istimewa

Yang Dimaksud Bukan Coki Aritonang

Habibi membantah sebutan pelatih cengeng diarahkan ke Coki Aritonang. Coki adalah pelatih biliar yang berpolemik dengan Edy Rahmayadi karena kupingnya dijewer.
Coki sempat menangis karena merasa malu saat menggelar press conference beberapa waktu lalu.
Habibi mengatakan pelatih cengeng yang dimaksudnya merupakan pelatih yang tidak profesional, sama sekali tidak ada kaitannya dengan kasus Coki.
“Maksud dari cengeng itu, kami meminta kepada Gubernur agar merekrut pelatih yang berkompeten dalam bidang olahraga dan kami minta ke Gubernur, jangan olahraga dipolitisasi," ujar Habibi.
ADVERTISEMENT