Mahasiswa di Kepri Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Modus Bungkus Kain Jarik

14 Maret 2025 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual pada laki-laki. Foto: tairome/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada laki-laki. Foto: tairome/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mahasiswa di Kepulauan Riau, berinisial R, diduga ditarget untuk menjadi korban pelecehan seksual dengan modus "bungkus kain jarik".
ADVERTISEMENT
Modus tersebut hampir sama dengan kasus fetish bungkus kain jarik berkedok riset pada tahun 2020 yang dilakukan oleh eks Mahasiswa Unair Surabaya, Gilang Bungkus.
Pada 3 Maret 2021, Gilang divonis 5 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Kini, Gilang telah bebas. "Untuk posisi update sekarang, (Gilang) sudah bebas sejak Juni 2024," kata Kepala Rutan Kelas I Surabaya (Rutan Medaeng), Tomi Elyus, Jumat (14/3).
R membagikan ceritanya di medsos melalui akun @sehitamsabit.
"Saya mulai dihubungi tanggal 3 Maret malam, tepat pada malam pengumuman pemenang kompetisi menulis cerpen nasional yang saya ikuti, dan ternyata si dia juga mengikuti kompetisi itu," kata R saat dikonfirmasi kembali.
"Hanya sebatas chat saja ya, dari tanggal 3 ke 9 dia kontak-kontakin sosmed saya terus. Dan saya cuekin, gak saya peduliin. Sampailah ke tanggal 10 pagi baru saya ladenin," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut R, orang tersebut mencecarnya dengan berdalih sedang melakukan penelitian tentang pembungkusan jenazah. Hal itu yang membuat kecurigaan korban.
"Pertanyaan pertama yang dia tanyakan, yakni terkait ‘Pernahkah praktik pembungkusan jenazah’," ungkapnya.
"Dengan keanehan sifat chat-nya di awal-awal ditambah pertanyaan itu, saya rasa keanehan yang familiar, karena saya juga tahu kasusnya di 2020/2021 silam,” lanjutnya.
Bahkan, R menyebut orang itu juga mengirimkan foto-foto korban yang telah dibungkus kain jarik atau diikat badannya. Hal itu membuat korban R ketakutan dan memblokir WhatsApp-nya.
"Saya terakhir dihubungi tanggal 10 Maret 2025 siang, ketika contoh foto korban dikirimnya ke saya. Ngelihat foto itu saya gak balas lagi chatnya dan saya block medsos dan nomornya. ternyata setelah itu dia pake nomor yang kedua untuk ngehubungi saya. Saya block lagi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, orang tersebut tak menyerah. Ia malah menghubungi akun organisasi yang diikuti korban serta akun teman-teman korban.
Hingga kini, R belum melapor kasus ini ke pihak kepolisian. Meski begitu, ia berharap polisi menindak kasus yang ia alami.
"Saya menghindari untuk berhubungan langsung dengan polisi. Meskipun saya penuh harap pihak berwenang segera melakukan tindakan mereka terkait kasus ini. Hanya saya pribadi gak mau dibawa-bawa untuk terjun langsung ke dalamnya, karena sistemnya pasti akan ruwet," katanya.
Sementara itu, kumparan berusaha menghubungi pengacara Gilang Aprilian, Sudiro Husodo, menanyakan terkait adanya isu apakah ini berkaitan dengan kliennya atau tidak, namun ia belum merespons.