Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Mahasiswa di Malang Demo #IndonesiaGelap: Aksi Tiarap hingga Jebol Gerbang DPRD
18 Februari 2025 16:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Ribuan mahasiswa dan aliansi masyarakat sipil menggelar aksi #Indonesiagelap di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (18/2/2025). Foto: Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jmc6qk9rxg59sgx78yxemtn9.jpg)
ADVERTISEMENT
Ribuan massa dari mahasiswa dan Aliansi Masyarakat Sipil menggelar demo #IndonesiaGelap di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (18/2).
ADVERTISEMENT
Massa awalnya berkumpul dari Stadion Gajayana, Malang, sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka kemudian beramai-ramai berjalan menuju ke Alun-alun Tugu, Kota Malang.
Para pendemo kompak mengenakan baju serba hitam dan membawa sejumlah poster hingga spanduk.
Mulai poster bergambar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang bertuliskan 'Efisienshit'; poster bertuliskan 'Indonesia Gelap', 'Dikasih Makan Siang untuk Dilarang Merasakan Kesejahteraan' dan lainnya.
Saat di depan Gedung DPRD Kota Malang, mereka melakukan aksi teatrikal dengan tengkurap sebagai wujud rendahnya harapan kesejahteraan. Mereka juga menyanyikan lagu 'Tanah Airku' dalam aksinya.
"Ayo kawan kawan kita rapatkan barisan, kita blokade akses jalan ini," ucap salah satu pendemo, Selasa (18/2).
Sekitar pukul 13.00 WIB, massa mulai membakar poster hingga ban di depan Gedung DPRD Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Lalu, massa mulai merapat maju ke depan DPRD Kota Malang. Saat berada di pintu masuk DPRD Kota Malang, kericuhan mulai terjadi.
Massa aksi akhirnya berhasil menjebol pintu gerbang Gedung DPRD Kota Malang dan masuk hingga ke pintu utama gedung tersebut. Aparat kepolisian kemudian melakukan penjagaan di pintu utama.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan sejumlah perwakilan fraksi lain, akhirnya keluar menemui massa.
Setelah ditemui, tampaknya massa merasa tak puas dan kericuhan kembali terjadi. Aksi lempar pun terjadi, hingga akhirnya kericuhan dapat diredam dan kembali kondusif.
Perwakilan massa aksi, Daniel Alexandre Siagian mengatakan, ada 14 poin tuntutan yang dibawa dalam aksi kali ini.
Poin-poin tuntutan itu berdasarkan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT