Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong masih terus berlanjut. Setelah menekan pemerintah dengan berunjuk rasa di jalanan, stasiun, hingga bahkan bandara.
ADVERTISEMENT
Kini para mahasiswa Hong Kong mengumumkan akan melaksanakan aksi mogok kuliah selama dua minggu.
Aksi mogok kuliah itu akan dilaksanakan saat semester baru dimulai, tepatnya pada 2 hingga 13 September 2019 mendatang.
"Dua minggu seharusnya cukup bagi pemerintah untuk benar-benar memikirkan bagaimana merespons tuntutan kami," kata Presiden Persatuan Pelajar Universitas Hong Kong, Davin Wong, seperti dilansir AFP, Kamis (22/8).
"Karena situasinya semakin intens, kami percaya situasi sosial saat ini akan membawa lebih banyak mahasiswa yang ikut aksi ini," katanya lagi.
Wong mengatakan para mahasiswa akan diberi pemahaman tentang situasi dan kondisi yang terjadi saat ini di Hong Kong. Tidak hanya itu, dia juga akan menyampaikan apa yang bisa dilakukan anak muda untuk masa depan Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa juga mengancam akan ada aksi-aksi selanjutnya jika pemerintah tidak segera memproses tuntutan-tuntutan demonstran yang meliputi, pembatalan penerapan RUU Ekstradisi, memberikan hak pilih universal untuk rakyat Hong Kong, serta penyelidikan yang independen terhadap dugaan kekerasan oknum polisi selama protes berlangsung.
Sumber masalah yang memicu demonstrasi berkepanjangan di Hong Kong --memasuki bulan ke 3-- adalah rencana pemerintah untuk menerapkan RUU Ekstradisi. Namun, gerakan ini berkembang cepat dan tuntutannya meluas menjadi reformasi demokrasi di Hong Kong.