Mahasiswa Poltekpel Surabaya Tewas Diduga Dianiaya, Kampus Beri Penjelasan

6 Februari 2023 22:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Politeknik Perkapalan (Poltekpel) Surabaya, Heru Widada angkat bicara soal mahasiswa meninggal diduga akibat dianiaya seniornya, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Politeknik Perkapalan (Poltekpel) Surabaya, Heru Widada angkat bicara soal mahasiswa meninggal diduga akibat dianiaya seniornya, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya berinisial MR (20), meninggal dunia. Korban meninggal karena diduga dianiaya oleh seniornya.
ADVERTISEMENT
Direktur Poltekpel Surabaya, Heru Widada, angkat suara terkait peristiwa ini. Heru mengatakan, kasus ini tengah ditangani oleh Polrestabes Surabaya.
Heru mengatakan, mahasiswa Poltekpel asal Mojokerto itu meninggal pada Minggu (5/2). Korban merupakan mahasiswa semester satu angkatan 2022 jurusan transportasi laut.
"Kebetulan saat ini, kejadian ini sudah ditangani Polrestabes Surabaya, yang awalnya dari Polsek, tapi kini ditarik oleh Polrestabes Surabaya," kata Heru kepada wartawan di kantornya, Senin (6/2).
"Saat ini beberapa taruna sedang dimintai keterangan. Tentang kejadian yang kemarin, hari minggu malam, terjadi di Poltekpel Surabaya," tambahnya.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Heru menuturkan, kepolisian telah memanggil sejumlah mahasiswa Poltekpel Surabaya untuk dimintai keterangan.
"Untuk sementara yang dimintai keterangan, ada sekitar 9-12 orang, di Polrestabes Surabaya. Sudah berjalan sejak tadi siang hingga saat ini. Yang tadi mintai keterangan, ada yang satu angkatan. Ada yang seniornya juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan, pihaknya akan terbuka dan kooperatif kepada kepolisian untuk mengusut dugaan penganiayaan tersebut.
"Kami memberikan ruang dan kesempatan. Dan membuka pintu lebar-lebar terkait dengan pemeriksaan dari teman-teman Polrestabes Surabaya," tegasnya.
Apabila memang terbukti bersalah, pihak kampus akan menindak pelaku dengan sanksi pengeluaran atau drop out.
"Nanti tentunya, kalau ada tindak pidana, kami akan serahkan ke pihak polisi. Kalau memang dari sisi aturan pendidikan dan arahan kepala bidang pengembangan SDM perhubungan, sudah jelas mengutuk keras tindakan tindakan itu. Dan tentunya akan disanksi, dan sanksinya sangat berat dan bisa langsung dikeluarkan," tegasnya.
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, ketika disinggung soal lokasi penganiayaan dan pemicunya, Heru mengatakan masalah itu merupakan ranah kepolisian.
"Pemicu dari kekerasan ini, tentunya dalam tahap penanganan oleh Polrestabes Surabaya. Sekali lagi, ini masih dalam tahap pendalaman oleh pihak Polrestabes. Sehingga biarlah nanti dari pihak Polrestabes yang menyampaikan kejadiannya ini, di mana dan seperti apa," tandasnya.
ADVERTISEMENT