Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Mahasiswa RI Kini Bisa Lanjutkan Studi Master dan Doktor di Prancis Lewat LPDP
26 Maret 2025 14:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menlu Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan telah menandatangani kerja sama dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Lewat kerja sama ini, warga Indonesia dapat melanjutkan pendidikan tinggi tingkat master dan doktor di Prancis.
ADVERTISEMENT
"Saya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan LPDP yang memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk belajar pada tingkat master dan doktor di lembaga pendidikan tinggi Prancis. Ini sejalan dengan apa yang saya sebutkan dan yang ingin kita tingkatkan selama kunjungan presiden (Emmanuel Macron)," kata Barrot dalam konferensi pers bersama di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Kamis (26/3).
Barrot juga akan menandatangani kerja sama antara ASEAN dan Prancis terkait proyek pelabuhan keamanan Indo Pasifik.
"Sebuah proyek yang dekat di hati kami dan yang memungkinkan kami untuk mendukung dua pelabuhan Indonesia, di Jakarta dan Surabaya, yang kami yakini sebagai kontribusi yang berguna bagi keselamatan navigasi, bagi keamanan perdagangan di kawasan Indo Pasifik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada akhir Mei mendatang. Barrot mengatakan, kunjungan Macron nanti akan jadi kesempatan untuk memperkuat hubungan regional Prancis di ASEAN.
"Karena Indonesia adalah kantor pusat ASEAN, sebuah organisasi multilateral yang sentralitasnya kami dukung dan yang bertujuan untuk memelihara hubungan yang semakin erat dengan Uni Eropa," tuturnya.
Barrot juga berharap kunjungan Macron nanti akan membuka dialog terhadap sejumlah isu global. Apalagi, menurut Barrot, Indonesia dan Prancis memiliki perspektif yang sama dalam tata kelola global.
"Di mana Indonesia dan Prancis memiliki perspektif yang unik, suatu perspektif yang menolak logika konfrontasi antarblok dan selalu memilih jalan dialog dan multilateralisme untuk menghadapi tantangan-tantangan besar abad kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT